Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Selasa, 09 April 2013

Kupinang engkau dengan biskuat



“ini..” tiba-tiba kau membuyarkan tatapanku, sembari menyodorkan bungkus kecil biscuit yang bergambar macan. Aku hampir tidak bisa menahan tawaku, wekekeke…tak kusangka kamu akan benar-benar membawanya. Yayaya…kamu memang selalu membuat kejutan konyol yang mengundang tawa.
Seumur hidup tentu takkan pernah aku lupakan moment itu, salah asatu bagian bersejarah dalam hidupku. Kamis, 23 agustus 2011 hari dimana engkau meminangku. Rasanya hatiku seperti taman penuh dengan bunga-bunga. Alhamdulillah terima kasih robb..mungkin ini episode pertama dari rangkain episode sinetron hidupku yang berjudul PERNIKAHAN.

“Bismillah...semuanya aku niatkan ibadah karena-Mu, mudahkanlah langkah kami.amin..”

Mencintai dengan lapang dada



“iya, aku salah ya de..?maafin mas ya de”

Aku masih save sms nya di handphonku, buatku itu adalah hal yang paling langka sekaligus obat yang ampuh ketika aku kesal dengannya. Aku lupa sudah berapa kali kita berbeda pendapat tentang sesuatu hal yang tak jarang melahirkan perselisihan kecil tapi yang selalu aku ingat adalah aku tidak pernah malu meminta maaf padamu jika aku salah. Aku yakin semua pasangan pernah melakukan kesalahan entah kesalahan besar, kecil, sengaja atau tidak barangkali pasangan kita memiliki sederet kesalahan. Saya dan calon suami pernah puasa komunikasi, marah-marahan tapi kami punya prinsip untuk tidak diam lebih dari 3 hari. Hampir setahun menjalin hubungan jarak jauh membuat kami sering miss komunikasi, tak jarang karena masing – masing dari kami tidak tahu kondisi mood satu sama lain kami sering salah paham. Saya yang serius sangat kontras denaan calon suami yang humoris, konyol, dan cuek bebek. Bahkan kami pernah perang dingin sampai nyaris memutuskan tali pertunangan kami. Astaghfirulloh..
Saya tidak mau menggurui karena diluar sana sangat banyak pasangan yang telah menikah bertahun-tahun tetap bertahan dan adem ayem meskipun banyak rintangan yang mereka hadapi.

Memaafkan

Hadiah terindah bagi orang yang bersalah adalah dimaafkan memaafkan selain melegakan orang yang bersalah juga melegakan hati yang memaafkan. Saya belajar dari calon suami saya yang selalu memaafkan kesalahan saya, dan tidak pernah membesar-besarkannya . satu pelajaran yang bisa saya petik adalah pasangan kita adalah orang yang paling berhak mendapat perlakuan terbaik termasuk maaf dari kita. Bagi saya pribadi awalnya sulit memaafkan kesalahan pasangan, tapi tidak setelah saya belajar darinya.
Ingatlah kebaikannya..
Satu minggu setelah kami bertunangan, saya jatuh sakit. Waktu itu saya merasakan nyeri yang begitu hebat didaerah perut. Karena rasa sakit yang luar biasa itu saya tidak beranjak dari tempat tidur selama 2 minggu, bahkan sholatpun terpaksa saya lakukan sambil berbaring. Satu minggu sakit, penyakit saya belum juga terdeteksi, walaupun saya sudah berobat kebeberapa dokter dan sempat dirujuk kesalah satu rumah sakit terbesar di daerah saya. Saat itu saya sempat down, merasa bersalah dengan keluarga juga calon suami yang direpotkan secara financial dan perhatiannya yang hanya dicurahkan untuk saya baik waktu, tenaga dan pikiran. Hikmah yang bisa saya petik adalah Alloh telah membuka mata saya bahwa disamping saya ada keluarga juga pasangan yang begitu mencintai saya. Saya tidak akan lupa masa-masa itu ketika pasangan saya memberikan motivasi untuk tetap survive sesulit apapun keadaan saya. Menyemangati saya untuk tidak menyerah pada keadaan dan ini adalah sedikit dari sekian banyak kebaikannya.
“sabar ya, insya alloh ngga apa-apa de..nanti pasti sembuh. Tetep aku mencintaimu apapun yang terjadi padamu de, jangan kuatir..”

Alhamdulillah semua cobaan itu sudah berlalu, kini saya sehat walafiat dan saya mengambil ibroh dari semua pristiwa itu.
Ketika pasangan saya sengaja atau tidak membuat kesalahan yang bisa melukai hati saya, saya selalu berusaha mengingat kebaikan-kebaikannya sekecil apapun.

Bersyukur…

Salah satu dari sekian banyak nikmat yang alloh beri adalah diperkenalkan dengan sosoknya. Meskipun kadang candaannya menyinggung hati* karena saya terlalu sensitive kali ya, tapi bagi saya dia adalah obat stress saya dari semua rutinitas yang menjenuhkan. Alhamdulillah, ketika diluar sana banyak sekali pasangan yang jutek, galak, pemarah saya dikarunia calon suami (mudah-mudahan bisa jadi suami,amin..) yang begitu sabar, humoris dan selalu positif thinking menyikapi semua keadaan. Bukaankah itu patut saya syukuri?tentu, saya masih bisa menambah deretan kebaikan yang dimilikinya, yang selalu saya tanamkan dihati adalah pasangan saya juga manusia biasa yang punya kekurangan dan bisa melakukan kesalahan seperti saya, kalau dia bisa menerima semua kekurangan dan keterbatasan saya, kenapa saya tidak bisa sebaliknya? Saya selalu ingat kata-katanya.

“Tetep merasa puas atas pasangan yang sudah alloh sudah sediakan buatmu, jangan terus mencari yang terbaik tapi jadikanlah yang baik yang ada dari yang sudah disediakan alloh padamu, begitu juga aku padamu aku merasa puas sudah bisa memilikimu”
Saya yakin pada saat seseorang membuat kita marah biasanya yang tampak di mata kita hanya kesalahan yang diperbuatnya, dengan cara bersyukur dan mengingat kebaikannya insyaalloh akan mengurangi rasa marah kita atau bahkan menghilangkannya sama sekali. Mau bukti? Selamat mencoba


Kenapa Harus Kamu?


Ajari aku untuk bisa tertawa lepas tanpa beban…
Mencintaimu dengan sempurna dengan semua keterbatasanku...”

Kenapa Harus Kamu?

Rasa Yang Sama..

Dari awal kita kenal, kita sudah sepakat. Hanya ada 4 kemungkinan tentang tindak lanjut dari perkenalan ini. Pertama jika, setelah kenal kamu iya tapi aku tidak maka tidak akan jadi. Kedua aku iya, tapi kamu sebaliknya pun sama tidak akan berlanjut. Ketiga dua-duanya tidak maka gagal total atau keempat dua-duanya iya,maka berlanjut ketahap yang serius.
Aku tidak berharap bahwa aku dan dia akan kompak 100%, tapi setidaknya untuk beberapa prinsip dasar kami harus sepaham. Inilah yang sedang aku gali darinya.

Me Versus U

Cuek bebek, itulah kamu, kamu yang tidak bisa merangkai kata, kamu yang tidak puitis, kamu yang tidak romantis kamu yang tidak menyukai sesuatu yang tidak rasional.
“Laki-laki romantis itu bukan laki-laki yang sering memberi bunga, tapi laki-laki romantis itu laki-laki yang bisa membuat hati perempuan berbunga-bunga” gubraaak…kamu memang ngga ada matinya kang!!
Kamu juga suka bikin banyolan-banyolan lucu membuatku tertawa lepas.
“Jadi pulang kang??naik apa???” sebuah pesan yang aku kirimkan saat kamu hendak pulkam.
“Insya Alloh jadi, naik heli komputer” *hikhikhik…adakah heli komputer?
Atau ketika aku mengirim lagu ke hpmu lewat Bluetooth berkali-kali aku coba mencari perangkat penghubungnya yang muncul dihpku tulisan “Tidak ada sambungan” dengan muka polos aku bertanya padamu:
“ Ko bisa ya kang dari tadi aku cari tidak ada perangkat penghubungnya?
Kamu pun cuma ketawa cekikikan menjawab tanpa dosa “Lha ini apa de, ini nama perangkatku de?”
Ya Alloh kang-kang ternyata nama perangkatmu adalah “Tidak ada sambungan” hahaha…lagi –lagi aku tertipu untuk kesekian kalinya.
Tahukah kamu kang, tidak mudah untuk seorang aku mengikuti irama permainanmu, sedikit-sedikit aku juga sedang belajar untuk menjadi orang yang cuek. Cara berpikirku yang kadang njlimet sangat kontras denganmu, tapi toh aku hepi hepi aja denganmu dan rasa nyaman itu mengalahkan segalanya.

Cinta itu tidak cukup diungkapkan tapi butuh pembuktian
.
Iya, iya aku tahu kamu sayang aku, aku juga tahu kamu ngga main-main denganku. Tapiiiii….jujur ya kang kadang aku pengen denger ungkapan sayang kamu. Egois ya aku??hihi…padahal aku sendiri belum pernah sekalipun mengungkapkan perasaanku padamu. Sama seperti aku, kamupun beranggapan bahwa kadang tingkah laku seseorang sudah mewakili hatinya. Ya, kamu bela-belain muntah-muntah sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Pemalang hanya untuk bertemu denganku, padahal aku tahu kamu paling tidak suka melakukan perjalanan jauh kecuali terpaksa. Aku juga ingat, kamu rela memesan tiket bus yang jauh lebih mahal dari harga tiket biasanya karena kamu tidak menemukan tiket selain jurusan Jakarta - Solo. Parahnya kamu justru ketiduran dibis hingga harus turun di Pekalongan.Sebegitu nekatkah orang yang sedang kasmaran??? Uuuuuugggghhhh….salut!!!
Duuuuhhh, kamu tuh nekat!!! Sedikit-sedikit aku juga jadi tahu sifatmu, keras. Kalau kamu mau sesuatu apapun akan kamu lakukan. Tidak peduli bagaimanapun caranya.
“Pokoke nek wis madep mantep yo wes. Kudu ya kudu..” *ckckckck….
Hmmm….aku kasih bocoran ya kang, sebenarnya karena sifat itulah yang membuatku luluh kang. Sungguh!!!
“De, aku tu punya keyakinan kalau aku ngomong cinta sama cewe pasti ngga sampe pernikahan, pengalamanku kaya gitu, makanya aku ngga mau ngomong cinta ke kamu de” eheemm..apa iya begitu ya kang???

Pendukung Pertamaku

“Aku sedang berfikir untuk pindah kerja mas, stay di Jakarta lagi” begitulah kira-kira rencana gilaku. Bukan tanpa alasan aku berfikir demikian tapi karena kau ingin sekali memperingan bebanmu kang, mencari modal untuk merealisasikan rencana pernikahan kita. Aku punya azzam tahun ini ingin menikah denganmu kang masku sayang. Dan tentu saja, aku harus melakukan sesuatu untuk itu.
Tadinya aku berfikir kamu akan mengiyakan saja rencana gilaku, tapi ternyata perkiraanku meleset.
“Ngga usah neko-neko” begitulah reaksimu.
Sekali lagi aku mencoba berargumen denganmu tapi tetap saja hasilnya penolakan.
“Tidak usah aneh-aneh de keluar dari rencana awal. Kamu suka jadi guru ya ditekuni saja jadi guru. Aku suka dagang ya aku tekuni jadi pedagang, gampang kan??”
Kamu juga satu-satunya orang yang paling setia membaca tulisan-tulisanku. Karena memang dari tulisan itulah kamu mengenalku. Aku tidak punya obsesi menjadi penulis terkenal karena aku memang menulis hanya sebagai hobi, menyalurkan semua unek-unek yang kemudian aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Tapi sungguh kang setelah aku mengenalmu aku begitu semangat menulis menghasilkan sebuah karya, agar bisa kamu baca.

Mengenalmu lebih dalam

I don’t realize that U love me much until U married me.*begitu keyakinanku.
“Berapa lama aku harus menunggumu kang?” sebuah pertanyaan yang mau tak mau akhirnya harus aku lontarkan kepadamu.
“Kamu kok kayane ngeraguin aku?”
Waktu yang singkat mengenalmu ditambah jarak yang memisahkan (long distance relationship) dia ada di jakarta dan aku di pemalang membuatku kadang ragu, apakah hubungan ini bisa bertahan?bukannya tanpa alasan aku was-was, tapi pengalamanku menjalin hubungan long distance itu tidak mudah, butuh pengertian dan kepercayaan ekstra. Tapi sekali lagi ketika aku sudah mengambil keputusan maka akan aku tanggung segala konsekuensinya.
Memang rasanya terlalu dini membahas masalah pernikahan denganmu kang, tapi sekedar mengingatkanmu ya, aku tidak mau melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas. Karenanya aku berharap tujuan akhirnya adalah pernikahan.
“Tidak akan lama, 2 bulan lagi kalo dapet rizki nanti nikah, mudah-mudahan.” Sebuah pesan yang masih aku save di hapeku.
Aku selalu berharap kang itu akan benar-benar terjadi, pun aku sadar betul semua yang menentukan Alloh, manusia cuma berencana. Karenanya, aku ingin kamu sungguh-sungguh membuktikan ucapanmu kang. Bisa kan ??? :D

Rabu, 27 Juni 2012

Call Me Rasya, Aunty…

Anak sholeh, anak sholeh..
Siapa namanya…??
Rasya, rasya, rasya…namanya.

Itulah lagu yang biasa saya nyanyikan untuk keponakan saya, Rasya. Lengkapnya Rasya Danish Zaidan Ali. Saat saya menulis ini rasya memang belum ada 4 bulan, tapi bobotnya sudah 7kg dengan panjang 66cm. Suwer…!!! siapapun yang melihat rasya pasti langsung jatuh hati, bawaannya pengen nyubit pipinya yang cabi.hihihi. tidak hanya wajahnya yang unyu-unyu (kata andre OVJ) rasya juga tergolong anak yang aktif. Nyatanya belum ada 3 bulan rasya sudah bisa tengkurep. Satu lagi celotehannya yang selalu membuat kami sekeluarga tertawa. 10 tahun tanpa anak kecil rumah kami begitu sepi, namun tepat tanggal 7 Februari 2012 kerinduan kami terobati dengan lahirnya rasya, yang membuat rumah kami terasa hangat. Bagi saya pribadi rasya tidak hanya sekedar malaikat kecil tapi juga pengobat hati saya ketika saya down. Senyumnya mampu menghilangkan rasa lelah saya. Tepat 75 hari usia rasaya kami sekeluarga kehilangan sosok bapak, dan untuk saya itu adalah masa-masa tersulit dalam hidup saya.

Saya masih ingat ketika itu wajah rasya lah yang membuat saya punya energi yang luar biasa untuk terus survive. Detik-detik sebelum bapak dimakamkan, perasaan saya kacau balau, rasanya tubuh saya mati karna sangking lemasnya, namun tangis saya terhenti ketika saya memandangi wajahnya yang terlelap tidur disebelah saya Subhanallah… Saya yakin tidak hanya saya yang merasakan hal itu tapi juga ibu saya (mbah uti rasya) dan mba saya (bunda rasya) tidak mudah untuk 3 perempuan dalam keluarga kecil saya menjalani hari –hari kami setelah bapak pergi, tapi kehadiran rasya membuat kami saling bahu membahu untuk saling mengisi satu sama lain. Meskipun rasya tidak lahir dari rahim saya, tapi saya sangat mencintainya, saya bisa belajar banyak hal dari rasya, belajar menjadi seorang ibu, saya jadi terbiasa menggendong, mengganti popok, membuat susunya, dll. Klise memang tapi tanpa saya sadari naluri keibuan saya jadi muncul. Karena rasya saya jadi semakin berazam menikah dan menjadi ibu. Rasya adalah spirit saya untuk terus mengupgrade diri saya, saya ingin ketika rasya beranjak besar saya bisa mengajarkan banyak hal untuknya. Seperti lagu yang selalu saya nyanyikan, aunty doakan semoga kelak kamu jadi anak sholeh yang bisa membanggakan keluarga kami.amin… Ooo ya, saat ini rasya baru bisa berceloteh “mam..mam…” dan “bem…bem…” saya berharap suatu hari nanti rasya bisa memanggil saya aunty (tante) *hmmm…kapan yah??

Rabu, 11 Januari 2012

Untukmu Cinta 3


“... dan cintaku padamu adalah syurga yang tak bisa kumasuki jika tanpamu...”
(Asma Nadia)


Makin banyak menuntut makin capai. Makin kuat kita menuntut kalau Allah tidak mengijinkan maka tidak akan terwujud. Mungkin begitulah gambarannya.

2012 ini usiaku menginjak seperempat abad cinta, tapi kamu masih belum menampakkan diri entah sembunyi dimana aku tak tau atau kau sendiri sedang sibuk mencari-cari aku cinta?? Andai aku tau no hp mu cinta pasti sudah aku telpon atau aku kirimi sms agar kita bisa ketemu disuatu tempat.hihihi...ngarep.com

Banyak orang yang menyangka bahwa pernikahan itu indah. Padahal sebetulnya? Indah ...sekali. Tak sedikit yang menyesal, kenapa tak dari dulu menikah.hehe..

Karenanya aku salut dengan beberapa teman-teman yang sudah jauh lebih dulu menikah. Kadang aku berfikir cinta, bisakah aku nanti menjadikan pernikahan kita indah dari awal hingga akhir??? Insya alloh mudah-mudahan bisa. Selama ada engkau yang menjadi imamku maka aku selalu optimis bisa. Semoga kita selalu bisa berpegang pada komitmen kita dari awal bahwa pernikahan kita adalah ibadah, dan tujuan akhirnya adalah syurga. Maka kelak jika salah satu dari kita mati yang penting kita berkumpul dijannah-Nya.

Cinta, ketika aku berkumpul dengan beberapa sahabat yang notabene sudah menikah maka dari mereka aku mengambil pelajaran yang sangat berharga. Aku tahu pasti tidak mudah menyatukan dua kepala yang berbeda, tapi mungkin disitulah seninya. Pesanku kalau kita marah jangan berjamaah. Aku ini orangnya keras, mungkin karena terbiasa dengan lingkungan keluarga yang keras jadi jangan dikerasi. Tapi, aku kalau marah ngga betah lama-lama jadi jangan heran kalau nanti aku marah ngga lama kemudian aku baik-baikin kamu ya .hihihi…

Cinta, aku orangnya juga mood-mood tan, kadang rajin banget tapi kadang dilain waktu aku bisa males banget. Jadi yang sabar ya? Aku selalu berharap kamu bukan tipe laki-laki yang temramental, pemarah dan suka ringan tangan. Semoga kamu adalah sosok yang hangat mampu menjadi perekat antara aku dan anak-anak juga dengan semua keluarga besarku. Amin..

Cinta, ketika aku sakit atau terpuruk peluk aku ya, aku butuh tempat bersandar dan kamulah orangnya dan ketika aku tertawa akupun akan memelukmu agar kebahagiaan yang aku rasakan juga tertular padamu. Karenanya aku ingin kamu meneladani khalifah umar bin khatab seorang laki-laki yang kuat namun begitu lembut terhadap istrinya.
Kamu memang belum ada disampingku tapi kamu adalah bagian hidupku yang sudah ada, kemudian akan hadir jika kelak sudah tepat waktunya. Jika ada satu orang yang paling aku rindukan kehadirannya dalam hidupku itu adalah kamu sayang,cintaku.

“I wanna call the stars, down from the sky
I wanna live a day, that never dies
I wanna change the world, only for you
All the impossible
I wanna do…”

(Untuk suamiku nanti. *when u tell me that u love me)

4 Rokaat Pengganti Sedekah


Saya sangat yakin keberadaan seorang hamba mendapatkan rizki tanpa dicarinya menunjukkan bahwa rizki itu diperintahkan Alloh untuk mencari hamba-Nya. Saya sering sekali, mendapatkan rizki yang tidak terduga sebelumnya, sejak saya belajar untuk istiqomah sholat dhuha. Pun kalau saya flashback perjuangan saya untuk bisa kuliah sampai sekarang ini tidak lepas dari sholat sunah tersebut. Kalau belum terbiasa, memang susah untuk berhenti sejenak dari urusan dunia, untuk menyempatkan waktu sebentar bertemu dengan Alloh ketika milyaran manusia dibumi justru sibuk dengan urusannya masing-masing. Kadang saya sendiri masih sangat pelit meluangkan waktu untuk Alloh meskipun sebentar selain sholat lima waktu. Astaghfirulloh. Tapi ketika saya sudah merasakan nikmatnya dhuha, saya justru merasa ketagihan. Rasanya saya seperti punya hutang sama Alloh, ketika saya melewatkan satu hari tanpa dhuha.

Apapun yang kita lakukan jika tidak didasari dengan ilmu dan keyakinan maka tidak akan membekas dihati, karenanya saya berusaha menyakini bahwa rizki apapun yang saya terima tidak lepas dari ikhtiyar saya dalam menjemput rizqi tersebut. Secara materi saya memang tidak kaya raya, tapi Alhamdulillah saya merasa tercukupi, karena prinsip saya rizki itu tidak hanya berupa materi, ilmu, keluarga yang rukun, kesehatan dan teman-teman yang baik adalah rizki yang menurut saya jauh lebih berharga. Meskipun tidak dipungkiri saya butuh materi. Toh pada kenyataannya uang itu semakin dicari semakin kurang, seperti minum air laut semakin minum justru semakin haus.

Saya yakin rizki itu bisa datang dari mana saja, mungkin tidak lewat tangan saya tapi lewat keluarga saya, orang tua saya atau mbak yu saya yang tinggal satu rumah dengan saya. Karena pada prinsipnya apa yang mereka dapatkan saya pun ikut menikmatinya, Alhamdulillah..

Dalam sebuah hadist qudsi Alloh SWT berfirman :
“Wahai anak Adam, ruku'lah (Shalatlah) kepadaKu di awal siang dengan empat raka'at maka Aku akan mencukupimu di akhir siang itu". (hadist ditakhrij olej Tirmidzi)

Subhanallah, begitu dahsyatnya kekuatan dhuha sampai-sampai Alloh menjamin hidup kita tidak akan kekurangan. Bukankah Alloh tidak pernah mengingkari janjinya? Saya merasa ada energi yang luar biasa yang saya dapatkan selesai dhuha. Alhamdulillah energi itupun mampu menular keteman-teman yang sebelumnya tidak sholat jadi tergerak hatinya untuk dhuha.

Ketika saya mengajar disekolah saya sekarang ( SDN 04 Randudongkal) saya nyaris tidak betah, bukan karena lingkungan tempat kerja saya, tapi karena hampir 1 bulan saya tidak bisa dhuha. Jam mengajar yang mengharuskan saya datang ke sekolah jam 7 menyebabkan saya harus stanby disekolah jam 7 kurang, otomatis saya tidak bisa dhuha. Apalagi lingkungan kampus II tidak memiliki mushola pribadi layaknya sekolah – sekolah dikota besar. Pernah sesekali saya dirumah dinas salah satu pegawai sekolah, tapi saya rasa agak pekewuh karena saya baru kenal dan belum terbiasa. Hingga suatu siang ketika ada jam kosong saya jalan-jalan mencari mushola yang akan saya jadikan bascamp dhuha saya, seorang ibu memberi tahu bahwa pas dibelakang kampus ada mushola kecil yang memang letaknya agak terpencil dan tertutup pohon2 juga rumah,subhanallah senang rasanya hati saya. Sekarang saya tahu kenapa ternyata Alloh menempatkan saya disekolah itu, padahal ada banyak sekali sekolah yang saya masuki lamaran tapi tidak ada satupun yang dipanggil, justru sekolah yang tidak pernah saya lamar sebelumnya disitulah saya mengajar, ajaibkan? Dan itu mudah saja bagi Alloh karena saya selalu minta agar bisa istiqomah menjalankannya sampai akhir hayat saya. Dan semoga itu salah satu jawaban dari doa saya. Amin..

Dhuha adalah vitamin saya, vitamin untuk hati saya yang kadang letih dari urusan-urusan dunia. Senjata saya untuk tetap survive dan semangat menjalani hidup. Benteng pertahanan keluarga saya dan orang-orang yang saya cintai karena didalamnya ada doa-doa untuk mereka semoga Alloh senantiasa menjaga mereka dari waktu dhuha saya berdoa hingga keesokan harinya ketika waktu dhuha lagi.

“Ya Alloh, sesungguhnya dhuha itu adalah dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Alloh jika rizkiku berada dilangit maka turunkanlah,jika dibumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah,jika haram maka sucikanlah dan jika jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu,keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu. Berilah saya seperti apa yang sudah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh” amin..

Saya selalu berharap, semoga Alloh berkenan memberikan saya rizki yang halal, yang bisa saya gunakan untuk menafkahi diri saya sendiri, keluarga dan sebagian lagi saya nafkahkan dijalan-Nya. Rizki yang berkah dan menenangkan hati. Amin..

Sayapun sedang belajar untuk tidak menghitung seberapa banyak rizki yang saya terima dengan rumus matematika dunia. Kenapa? Karena kalau saya menghitung dengan matematika dunia tentu saya menjadi hamba yang kufur nikmat. Mengitung dengan matematika Alloh SWT, tidak mudah diterima akal memang tapi jauh lebih bisa diterima hati. Ketika belajar untuk menjadi hamba yang bersyukur, maka disitulah kunci kebahagiaan.

“Mencoba menyelaminya sekali lagi..hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..”