Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Jumat, 20 November 2009

Untukmu cinta 2



Walau ke ujung dunia, aku kan menanti...
Walau ke tujuh samudra, aku kan menunggu....
Karena dirimu hanyalah untukku...
( Crisye )

Cinta, Meski waktu terus berlalu dan engkau belum hadir juga dalam hidupku. Tapi aku tetap setia menunggumu. Insya Allah masih tetap sama seperti dulu, sabar, sabar dan sabar...

Tahukah kamu cinta ? Saat ini hatiku masih terkunci, dan mungkin akan terbuka bila engkau datang, karena hanya kamu pemilik kunci itu. Cinta, Belakangan ketika aku sakit, aku benar – benar merasa sendiri, hanya Allah satu – satunya sahabatku. Tidak ada kamu cinta yang menemaniku. Meski di hati ada keinginan besar untuk segera bertemu denganmu cinta tapi aku mencoba mengerti keadaanmu. Aku tahu engkau sedang menimba ilmu-Nya, mencari bekal untuk perjalanan hidup kita. Mungkin juga engkau sedang begitu semangatnya menjemput rizkiNya untuk rencana pernikahan kita. Jika membayangkan betapa gigihnya engkau cinta suamiku kelak, aku semakin tidak sabar ingin bertemu denganmu.

Cinta, aku senang kalau kau seorang pekerja keras, hanya saja aku ingin kau tahu cinta aku tidak akan membebanimu dengan sesuatu diluar kemampuanmu, kelak jika kau mempersunting aku maka aku tidak akan meminta mahar yang mewah. Kau tahu kenapa cinta? Karena yang aku butuhkan adalah kamu, bukan maharmu. aku ingin memperoleh predikat muslimah yang paling mulia. Bukankah muslimah yang paling mulia itu yang paling ringan maharnya? aku juga ingin kau tahu cinta, aku tidak akan menuntutmu macam – macam, apapun yang kau punya akan aku terima dengan tangan terbuka. Karena bagiku bertemu denganmu adalah anugrah yang tak ternilai. Karena aku begitu lelah menunggumu.

Aku juga ingin walimah kita jadi pristiwa yang paling sakral. “Kuterima ijab...binti...dengan mahar...” Hanya dengan satu kalimat itu kau telah membuat perubahan besar dalam hidupmu dan hidupku. Satu kalimat yang membuat sesuatu yang haram menjadi halal dan yang jauh menjadi dekat. Ketika kita telah berikrar menunaikan perjanjian berat itu ( mistaqon-ghalizhan ) maka ketika itu pula masing – masing dari kita harus menunaikan hak dan kewajiban kita. Kewajibanmu adalah hakku dan sebaliknya hakmu adalah kewajibanku. Aku akan belajar dari kelebihanmu untuk menutupi kekuranganku sebaliknya engkau juga akan belajar dari kelebihanku untuk menutupi kekuranganmu hingga kita saling melengkapi.

Ketika kita telah sah menjadi suami istri maka aku berharap kita bisa saling mencintai dikala dekat, menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala duka, saling mengingatkan dikala bahagia, saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan, juga saling menyempurnakan dalam peribadatan. ( hehe..seperti doa diundangan pernikahan kan? )

Cinta, sebagai pasanganmu jadikanlah aku sahabat untuk berbagi. Sebagai sahabat engkau pasti rela dan senang untuk saling belajar. Karena segala kelebihan pasti mengandung kelemahan dan keterbatasan. Akupun akan belajar menjadi wanita shalehah, karena kau ingin menjadi perhiasan duniamu. Bukankah dunia ini laksana perhiasan dan perhiasan terbaik dalah wanita shalehah ? Menjadi perhiasanmu yang tak pernah musnah yang terus bermanfaat untukmu suamiku nanti, anak- anak kita, dan bagi kehidupan selanjutnya. Perhiasan yang membuat hidup kita lebih berwarna –warni lebih indah dan hidup. Pun aku ingin menjadi cahaya matamu ( Qurratul ain ) belajar menjadi wanita yang menyenangkan dan menyejukkan bila dipandang juga penentram hatimu, maka ajari aku cinta agar aku dapat ikhlas melakukan itu semua tanpa mengeluh dan senantiasa tersenyum dalam keadaan apapun. Seperti doa yang selalu kau panjatkan :

”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai ”qurratul ’ain” (cahaya mata atau penyenang hati kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. 25 : 74)

Cinta, aku menginginkanmu utuh sebagi seseorang yang mencintaiku dengan sederhana tanpa berlebih karena aku tak ingin mengurangi rasa cintamu pada-Nya. Aku ingin pernikahan kita nanti menjadi jembatan kebahagiaan dunia dan khirat. Maka tuntun aku meniti jalan-Nya, dan bersama kita menggapai ridho-Nya. Aku ingin menjadi wanitamu, yang selalu menemanimu dikala susah, tersenyum bersama dikala senang, menghiburmu dikala sakit, meredakan amarahmu, dan menyejukkan hatimu...

Doaku cinta :

” Bismillah... Demi zat yang nyawaku berada digenggaman-Nya. Maha suci Allah yang menganugrahkan perasaan yang begitu indah. Rabb kumpulkanlah aku bersama orang – orang yang kucintai di syurga-Mu yang begitu luas. Pertemukan aku dengan seseorang yang bila ku merindukannya maka ketaatanku pada-Mu kian bertambah. Yang bila ku mengingatnya maka aku kian tunduk pada-Mu...” amin..









Jakarta,
Sabtu, 21 Nov’ 09
11. 21 WIB
Untuk suamiku nanti
Paket specialku yang belum datang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar