Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Rabu, 11 Januari 2012

Untukmu Cinta 3


“... dan cintaku padamu adalah syurga yang tak bisa kumasuki jika tanpamu...”
(Asma Nadia)


Makin banyak menuntut makin capai. Makin kuat kita menuntut kalau Allah tidak mengijinkan maka tidak akan terwujud. Mungkin begitulah gambarannya.

2012 ini usiaku menginjak seperempat abad cinta, tapi kamu masih belum menampakkan diri entah sembunyi dimana aku tak tau atau kau sendiri sedang sibuk mencari-cari aku cinta?? Andai aku tau no hp mu cinta pasti sudah aku telpon atau aku kirimi sms agar kita bisa ketemu disuatu tempat.hihihi...ngarep.com

Banyak orang yang menyangka bahwa pernikahan itu indah. Padahal sebetulnya? Indah ...sekali. Tak sedikit yang menyesal, kenapa tak dari dulu menikah.hehe..

Karenanya aku salut dengan beberapa teman-teman yang sudah jauh lebih dulu menikah. Kadang aku berfikir cinta, bisakah aku nanti menjadikan pernikahan kita indah dari awal hingga akhir??? Insya alloh mudah-mudahan bisa. Selama ada engkau yang menjadi imamku maka aku selalu optimis bisa. Semoga kita selalu bisa berpegang pada komitmen kita dari awal bahwa pernikahan kita adalah ibadah, dan tujuan akhirnya adalah syurga. Maka kelak jika salah satu dari kita mati yang penting kita berkumpul dijannah-Nya.

Cinta, ketika aku berkumpul dengan beberapa sahabat yang notabene sudah menikah maka dari mereka aku mengambil pelajaran yang sangat berharga. Aku tahu pasti tidak mudah menyatukan dua kepala yang berbeda, tapi mungkin disitulah seninya. Pesanku kalau kita marah jangan berjamaah. Aku ini orangnya keras, mungkin karena terbiasa dengan lingkungan keluarga yang keras jadi jangan dikerasi. Tapi, aku kalau marah ngga betah lama-lama jadi jangan heran kalau nanti aku marah ngga lama kemudian aku baik-baikin kamu ya .hihihi…

Cinta, aku orangnya juga mood-mood tan, kadang rajin banget tapi kadang dilain waktu aku bisa males banget. Jadi yang sabar ya? Aku selalu berharap kamu bukan tipe laki-laki yang temramental, pemarah dan suka ringan tangan. Semoga kamu adalah sosok yang hangat mampu menjadi perekat antara aku dan anak-anak juga dengan semua keluarga besarku. Amin..

Cinta, ketika aku sakit atau terpuruk peluk aku ya, aku butuh tempat bersandar dan kamulah orangnya dan ketika aku tertawa akupun akan memelukmu agar kebahagiaan yang aku rasakan juga tertular padamu. Karenanya aku ingin kamu meneladani khalifah umar bin khatab seorang laki-laki yang kuat namun begitu lembut terhadap istrinya.
Kamu memang belum ada disampingku tapi kamu adalah bagian hidupku yang sudah ada, kemudian akan hadir jika kelak sudah tepat waktunya. Jika ada satu orang yang paling aku rindukan kehadirannya dalam hidupku itu adalah kamu sayang,cintaku.

“I wanna call the stars, down from the sky
I wanna live a day, that never dies
I wanna change the world, only for you
All the impossible
I wanna do…”

(Untuk suamiku nanti. *when u tell me that u love me)

4 Rokaat Pengganti Sedekah


Saya sangat yakin keberadaan seorang hamba mendapatkan rizki tanpa dicarinya menunjukkan bahwa rizki itu diperintahkan Alloh untuk mencari hamba-Nya. Saya sering sekali, mendapatkan rizki yang tidak terduga sebelumnya, sejak saya belajar untuk istiqomah sholat dhuha. Pun kalau saya flashback perjuangan saya untuk bisa kuliah sampai sekarang ini tidak lepas dari sholat sunah tersebut. Kalau belum terbiasa, memang susah untuk berhenti sejenak dari urusan dunia, untuk menyempatkan waktu sebentar bertemu dengan Alloh ketika milyaran manusia dibumi justru sibuk dengan urusannya masing-masing. Kadang saya sendiri masih sangat pelit meluangkan waktu untuk Alloh meskipun sebentar selain sholat lima waktu. Astaghfirulloh. Tapi ketika saya sudah merasakan nikmatnya dhuha, saya justru merasa ketagihan. Rasanya saya seperti punya hutang sama Alloh, ketika saya melewatkan satu hari tanpa dhuha.

Apapun yang kita lakukan jika tidak didasari dengan ilmu dan keyakinan maka tidak akan membekas dihati, karenanya saya berusaha menyakini bahwa rizki apapun yang saya terima tidak lepas dari ikhtiyar saya dalam menjemput rizqi tersebut. Secara materi saya memang tidak kaya raya, tapi Alhamdulillah saya merasa tercukupi, karena prinsip saya rizki itu tidak hanya berupa materi, ilmu, keluarga yang rukun, kesehatan dan teman-teman yang baik adalah rizki yang menurut saya jauh lebih berharga. Meskipun tidak dipungkiri saya butuh materi. Toh pada kenyataannya uang itu semakin dicari semakin kurang, seperti minum air laut semakin minum justru semakin haus.

Saya yakin rizki itu bisa datang dari mana saja, mungkin tidak lewat tangan saya tapi lewat keluarga saya, orang tua saya atau mbak yu saya yang tinggal satu rumah dengan saya. Karena pada prinsipnya apa yang mereka dapatkan saya pun ikut menikmatinya, Alhamdulillah..

Dalam sebuah hadist qudsi Alloh SWT berfirman :
“Wahai anak Adam, ruku'lah (Shalatlah) kepadaKu di awal siang dengan empat raka'at maka Aku akan mencukupimu di akhir siang itu". (hadist ditakhrij olej Tirmidzi)

Subhanallah, begitu dahsyatnya kekuatan dhuha sampai-sampai Alloh menjamin hidup kita tidak akan kekurangan. Bukankah Alloh tidak pernah mengingkari janjinya? Saya merasa ada energi yang luar biasa yang saya dapatkan selesai dhuha. Alhamdulillah energi itupun mampu menular keteman-teman yang sebelumnya tidak sholat jadi tergerak hatinya untuk dhuha.

Ketika saya mengajar disekolah saya sekarang ( SDN 04 Randudongkal) saya nyaris tidak betah, bukan karena lingkungan tempat kerja saya, tapi karena hampir 1 bulan saya tidak bisa dhuha. Jam mengajar yang mengharuskan saya datang ke sekolah jam 7 menyebabkan saya harus stanby disekolah jam 7 kurang, otomatis saya tidak bisa dhuha. Apalagi lingkungan kampus II tidak memiliki mushola pribadi layaknya sekolah – sekolah dikota besar. Pernah sesekali saya dirumah dinas salah satu pegawai sekolah, tapi saya rasa agak pekewuh karena saya baru kenal dan belum terbiasa. Hingga suatu siang ketika ada jam kosong saya jalan-jalan mencari mushola yang akan saya jadikan bascamp dhuha saya, seorang ibu memberi tahu bahwa pas dibelakang kampus ada mushola kecil yang memang letaknya agak terpencil dan tertutup pohon2 juga rumah,subhanallah senang rasanya hati saya. Sekarang saya tahu kenapa ternyata Alloh menempatkan saya disekolah itu, padahal ada banyak sekali sekolah yang saya masuki lamaran tapi tidak ada satupun yang dipanggil, justru sekolah yang tidak pernah saya lamar sebelumnya disitulah saya mengajar, ajaibkan? Dan itu mudah saja bagi Alloh karena saya selalu minta agar bisa istiqomah menjalankannya sampai akhir hayat saya. Dan semoga itu salah satu jawaban dari doa saya. Amin..

Dhuha adalah vitamin saya, vitamin untuk hati saya yang kadang letih dari urusan-urusan dunia. Senjata saya untuk tetap survive dan semangat menjalani hidup. Benteng pertahanan keluarga saya dan orang-orang yang saya cintai karena didalamnya ada doa-doa untuk mereka semoga Alloh senantiasa menjaga mereka dari waktu dhuha saya berdoa hingga keesokan harinya ketika waktu dhuha lagi.

“Ya Alloh, sesungguhnya dhuha itu adalah dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Alloh jika rizkiku berada dilangit maka turunkanlah,jika dibumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah,jika haram maka sucikanlah dan jika jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu,keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu. Berilah saya seperti apa yang sudah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh” amin..

Saya selalu berharap, semoga Alloh berkenan memberikan saya rizki yang halal, yang bisa saya gunakan untuk menafkahi diri saya sendiri, keluarga dan sebagian lagi saya nafkahkan dijalan-Nya. Rizki yang berkah dan menenangkan hati. Amin..

Sayapun sedang belajar untuk tidak menghitung seberapa banyak rizki yang saya terima dengan rumus matematika dunia. Kenapa? Karena kalau saya menghitung dengan matematika dunia tentu saya menjadi hamba yang kufur nikmat. Mengitung dengan matematika Alloh SWT, tidak mudah diterima akal memang tapi jauh lebih bisa diterima hati. Ketika belajar untuk menjadi hamba yang bersyukur, maka disitulah kunci kebahagiaan.

“Mencoba menyelaminya sekali lagi..hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..”

Minggu, 08 Januari 2012

Kamu Terlalu Abu-Abu Untukku


“Cinta menurutku tak berwarna ia menjadi jingga sebagaimana kau memaknainya ia pun menjadi kuning,biru, dan merah sebagaimana kau menginginkannya..”
(Asma nadia)


“Cintaku buatmu mau Na? “ begitulah bunyi sms mu.
“Haaahaaa,,,” aku hanya tertawa menjawabnya.
Aku masih selalu menganggap sms mu sebagai guyonan, pertemanan yang sudah terjalin selama 11 tahun ini membuat aku semakin mengenalmu. Kadang Alloh memang punya rencana yang tidak terjangkau dengan akal manusia, setelah 7 tahun tidak pernah bertemu tiba-tiba saja Alloh mempertemukan kita kembali, ajaib memang tapi itu mudah saja bagi Alloh.
Lebih dari setahun, komunikasi kita memang intens, meskipun kita hanya beberapa kali bertemu karena jarak yang begitu jauh, tapi kamu adalah satu-satunya orang yang selalu wara wiri di hpku. Pun, ketika aku menghadapi krisis semangat kamu adalah satu-satunya sahabatku yang selalu memberi spirit untukku.
“Aku ingin punya istri guru Na” katamu.
Tentu aku tidak akan pernah lupa kata-kata itu. Dan sekarang aku juga sudah menjadi guru,eeiittss jangan GR tapi bukan karena aku ingin jadi istrimu lho ya !hahaha…
Pernah suatu ketika aku cerita, kalau aku ogah-ogahan diajak temanku refreshing, kamu justru meledekku lewat sms:
“ Kalau yang ajak aku?”
Lalu kubalas..
“ Aaah mana mungkin kamu berani mengajakku, mimpi kale yeee. hehee”
Setelah itu kamu cerita, seperti laki-laki normal lainnya kamu juga ingin punya pendamping hidup. Akupun menanggapinya dengan candaan.
“Yaaa, nanti Na carikan..hehehe”
“Kamu ajah.hahahaha” begitulah jawabanmu..
Itulah kamu yang selalu guyon. Semuanya jadi semakin abu-abu, dan jujur kamu sempet membuatku GR.Nah lhoo!! Hahaha..
Saat kita mencintai seseorang apa yang kita lakukan? hahaha…nah, kan! Aku sendiri tidak bisa menjawabnya!!! Menurutku semuanya terlalu rumit. It’s not simple ! dibalik semua candaanmu, kamu seperti sedang gameling dengan hatimu, seperti bermain catur, hati-hati dan penuh perhitungan dan bagiku meninggalkan tanda Tanya besar.
“Setahun lagi aku baru selesai S1 Na, dan insya Alloh aku mau lanjut ke S2”
Yayayaya, aku tahu. Entah sudah berapa kali kamu bilang begitu. Silahkan kamu raih mimpimu, sebagai sahabatmu aku mendukung penuh. Tahukah kamu, betapa kadang aku bingung harus menempatkanmu dihatiku?

Are U The Right One?

Ingatkah kamu? dulu sewaktu kita SMP kita hanya sesekali bertegur sapa meskipun kita satu kelas. Kamu memang pendiam, bahkan ketika kamu ditaksir seseorang yang notabennya teman kita juga kamu datar-datar saja, gayamu itu lho sok cool.hihihi. Long time no see, hingga suatu hari ada sms masuk darimu, menanyakan kabarku.
“ Maaf siapa ya?”
Dan kamu pun menyebutkan namamu, bla bla bla. Wedewww…ngga nyangka dapet sms darimu. Surprise!!!
Yaaah begitulah hingga akhirnya,kita bisa bersahabat seperti sekarang. Kalau ditanya apakah kamu laki-laki impianku??
Yeaaalaaah..*garuk kepala daach..
Kamu memang biasa saja. Tapi, kamu mampu menginspirasiku menjadi lebih baik dan bagiku itu saja cukup.

Nyambung. Com
Terlalu banyak persamaan yang kami miliki. Pertama, persamaan prinsip. Kami sama-sama tidak ingin menjalin sebuah ikatan kecuali pernikahan. Kedua persamaan pola pikir. Tentu saja persamaan ini bukan sekedar karena kami sama-sama guru tapi ternyata kamipun memandang banyak hal dengan kaca mata yang sama. Karenanya kami sering berdialog, bertukar pikiran tentang apa saja, termasuk tentang anak-anak disekolah. Kami juga sama-sama suka lagu-lagunya bang haji. Gala-gala, hahaa..begitulah kamu sering menyebutnya.

Namun, kita juga beda yaaa?
Dibalik semua persamaan yang kita miliki, ternyata karakter kita juga berbeda. Aku cenderung cerewet, kekanak-kanakan, senang bersosialisasi dan sering over optimis. Sebaliknya kamu seorang yang introvert dan sangat dewasa. Aku tahu, kamu tidak bisa guyonan dengan sembarang orang kecuali sudah dekat denganmu. Sadar kalau aku orangnya keras kepala, sensitif dan tidak sabaran aku butuh seseorang yang mampu mencairkan kekerasanku, seseorang yang punya kepribadian halus dan tegas. Satu lagi, aku paling alergi olah raga, sedangkan kamu tidak bisa jauh dari olah raga. Bukankah perbedaan itu melatih seseorang untuk saling mengisi, saling menghargai, saling memahami, dan pada akhirnya saling bergantung dan terikat satu sama lain. Semoga saja, ya!

Tapi kita tetap sahabat…
Seperti layaknya sebuah pertemanan ada fase naik turunnya, 11 tahun yang sudah terjalin tentu saja tidak semulus yang kita bayangkan, pernah beberapa kali kita tidak berkomunikasi berhari-hari, karena suatu hal yang sepele. Aku sendiri terlalu egois untuk mengalah. Tapi walau bagaimanapun itu tidak berlangsung lama, karena sejujurnya aku belum siap kehilanganmu..
“Aku insya Alloh tetap akan jadi sahabatmu ko Na. Don’t worry..”
Alhamdulillah.. lega rasanya.
“Kalau kita jodoh ya nanti kita ketemu Na, kalau ngga ya berarti masing-masing ketemu yang terbaik buatnya.  “
Terimakasih yaaa, Insya Alloh kebersamaan kita berawal dari titik temu persamaan, berawal dari titik tolak perbedaan, berawal dari sebuah kepercayaan. Semoga kebersamaan kita adalah sebuah awal tanpa akhir. Amin…

*Semoga Alloh membimbing tanganku yang saat ini berusaha menemukan perubahan dan kekurangan diri, untuk bisa ku perbaiki, agar persahabatan kita abadi. Kutulis agar mampu ku renungi..

Bu guru owh Bu guru..


Subhanallah ini adalah wajah-wajah yang selalu mencairkan kebekuan hati saya, wajah yang penuh harapan, wajah yang mengobati lelah dihati. Meski terkadang membuat saya kesal tapi lebih banyak saya rindukan. Mereka adalah anak-anak saya yang membuat hidup saya jauh lebih bermakna.

Kamis, 1 Oktober 2011 alkhamdulillah Alloh SWT mengabulkan cita-cita saya menjadi guru. Meskipun jalan yang saya tempuh tidaklah mudah , tapi saya menganggap apa yang saya lalui adalah sebuah proses. Bukankah Alloh tidak serta merta mengabulkan keinginan hamba-Nya?semuanya melalui riyadoh (proses) dan proses itulah yang kemudian dinilai bukan hasilnya.

Kalau saya ditanya bagaimana perasaan saya menjadi guru, tentu saya akan menjawab senang dan sangat bersyukur. Lho ko bisa?? Karena saya yakin saya bias sukses dengan menjadi guru. Tentu saja prespektif sukses menurut saya berbeda dengan yang lainnya. Bagi saya orang yang sukses adalah orang yang berilmu dan itu dapat dilihat dari seberapa banyak ia mampu mengamalkan ilmunya, dan saya yakin ketika saya mengamalkan satu ilmu maka Alloh akan menganugrahkan ilmu-ilmu lain yang sebelumnya saya tidak tahu.

Meski jujur untuk masalah kesejahteraan masih sangat jauh. Sebagai guru wiyata bakti saya tidak mendapatkan gaji tapi hanya penggantian transportasi sebesar seratus ribu rupiah perbulan, tidak lebih. Toh nyatanya saya tidak pernah kelaparan, Alloh SWT mencukupkan hidup saya. Alhamdulillah, saya bisa makan sehari tiga kali sama seperti yang lainnya. Mungkin itulah yang disebut dengan berkah. Saya juga merasa jauh lebih tenang, ketenangan yang tidak saya dapatkan dipekerjaan yang dulu, subhanallah. Saya ingat, dulu ketika saya resign dari pekerjaan saya sebagai office coordinator sebuah perusahaan swasta,ada pergulatan batin yang sangat luar biasa, dan saat itu saya berdoa seperti doa nya gusdur :
“ Ya Alloh, bawalah saya keluar dari suatu keadaan dengan cara yang baik,dan masuk ke suatu keadaan dengan cara yang baik. Bawalah saya kesuatu keadaan yang untuk menolong orang lain, amin…”

Saya ingin menjadi seperti hujan , jika ia datang manusia menjadi senang . Jika ia turun , ia memberikan manfaat bagi mereka. Jika ia lewat nampak jelas bekas (atsar) yang ditinggalkan pada mereka . Orang beriman keras kemauannya tidak akan puas mengisi waktu- waktunya dengan ketaatan. Dia kan berfikir bagaimana kebaikannya tidak akan pernah sirna setelah kematiannya. Orang yang beriman akan senantiasa hidup walaupun ia telah berada di alam kubur. Hidup sekali bermanfaat untuk selamanya.

Dan alhamdulillah Alloh mengabulkan doa saya, persis seperti apa yang saya minta. Semoga Alloh menguatkan hati ini untuk terus istiqomah mengamalkan sedikit ilmu, menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

“ Allohumma zidnaa ilman nafi’a, wa rizqon wasi’a. Halalan thoyyiban, wa ‘amalan sholihaa, amin..”