Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Rabu, 11 Januari 2012

4 Rokaat Pengganti Sedekah


Saya sangat yakin keberadaan seorang hamba mendapatkan rizki tanpa dicarinya menunjukkan bahwa rizki itu diperintahkan Alloh untuk mencari hamba-Nya. Saya sering sekali, mendapatkan rizki yang tidak terduga sebelumnya, sejak saya belajar untuk istiqomah sholat dhuha. Pun kalau saya flashback perjuangan saya untuk bisa kuliah sampai sekarang ini tidak lepas dari sholat sunah tersebut. Kalau belum terbiasa, memang susah untuk berhenti sejenak dari urusan dunia, untuk menyempatkan waktu sebentar bertemu dengan Alloh ketika milyaran manusia dibumi justru sibuk dengan urusannya masing-masing. Kadang saya sendiri masih sangat pelit meluangkan waktu untuk Alloh meskipun sebentar selain sholat lima waktu. Astaghfirulloh. Tapi ketika saya sudah merasakan nikmatnya dhuha, saya justru merasa ketagihan. Rasanya saya seperti punya hutang sama Alloh, ketika saya melewatkan satu hari tanpa dhuha.

Apapun yang kita lakukan jika tidak didasari dengan ilmu dan keyakinan maka tidak akan membekas dihati, karenanya saya berusaha menyakini bahwa rizki apapun yang saya terima tidak lepas dari ikhtiyar saya dalam menjemput rizqi tersebut. Secara materi saya memang tidak kaya raya, tapi Alhamdulillah saya merasa tercukupi, karena prinsip saya rizki itu tidak hanya berupa materi, ilmu, keluarga yang rukun, kesehatan dan teman-teman yang baik adalah rizki yang menurut saya jauh lebih berharga. Meskipun tidak dipungkiri saya butuh materi. Toh pada kenyataannya uang itu semakin dicari semakin kurang, seperti minum air laut semakin minum justru semakin haus.

Saya yakin rizki itu bisa datang dari mana saja, mungkin tidak lewat tangan saya tapi lewat keluarga saya, orang tua saya atau mbak yu saya yang tinggal satu rumah dengan saya. Karena pada prinsipnya apa yang mereka dapatkan saya pun ikut menikmatinya, Alhamdulillah..

Dalam sebuah hadist qudsi Alloh SWT berfirman :
“Wahai anak Adam, ruku'lah (Shalatlah) kepadaKu di awal siang dengan empat raka'at maka Aku akan mencukupimu di akhir siang itu". (hadist ditakhrij olej Tirmidzi)

Subhanallah, begitu dahsyatnya kekuatan dhuha sampai-sampai Alloh menjamin hidup kita tidak akan kekurangan. Bukankah Alloh tidak pernah mengingkari janjinya? Saya merasa ada energi yang luar biasa yang saya dapatkan selesai dhuha. Alhamdulillah energi itupun mampu menular keteman-teman yang sebelumnya tidak sholat jadi tergerak hatinya untuk dhuha.

Ketika saya mengajar disekolah saya sekarang ( SDN 04 Randudongkal) saya nyaris tidak betah, bukan karena lingkungan tempat kerja saya, tapi karena hampir 1 bulan saya tidak bisa dhuha. Jam mengajar yang mengharuskan saya datang ke sekolah jam 7 menyebabkan saya harus stanby disekolah jam 7 kurang, otomatis saya tidak bisa dhuha. Apalagi lingkungan kampus II tidak memiliki mushola pribadi layaknya sekolah – sekolah dikota besar. Pernah sesekali saya dirumah dinas salah satu pegawai sekolah, tapi saya rasa agak pekewuh karena saya baru kenal dan belum terbiasa. Hingga suatu siang ketika ada jam kosong saya jalan-jalan mencari mushola yang akan saya jadikan bascamp dhuha saya, seorang ibu memberi tahu bahwa pas dibelakang kampus ada mushola kecil yang memang letaknya agak terpencil dan tertutup pohon2 juga rumah,subhanallah senang rasanya hati saya. Sekarang saya tahu kenapa ternyata Alloh menempatkan saya disekolah itu, padahal ada banyak sekali sekolah yang saya masuki lamaran tapi tidak ada satupun yang dipanggil, justru sekolah yang tidak pernah saya lamar sebelumnya disitulah saya mengajar, ajaibkan? Dan itu mudah saja bagi Alloh karena saya selalu minta agar bisa istiqomah menjalankannya sampai akhir hayat saya. Dan semoga itu salah satu jawaban dari doa saya. Amin..

Dhuha adalah vitamin saya, vitamin untuk hati saya yang kadang letih dari urusan-urusan dunia. Senjata saya untuk tetap survive dan semangat menjalani hidup. Benteng pertahanan keluarga saya dan orang-orang yang saya cintai karena didalamnya ada doa-doa untuk mereka semoga Alloh senantiasa menjaga mereka dari waktu dhuha saya berdoa hingga keesokan harinya ketika waktu dhuha lagi.

“Ya Alloh, sesungguhnya dhuha itu adalah dhuha-Mu, keagungan itu adalah keagungan-Mu, kekuasaan itu adalah kekuasaan-Mu dan pemeliharaan itu adalah pemeliharaan-Mu. Ya Alloh jika rizkiku berada dilangit maka turunkanlah,jika dibumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah,jika haram maka sucikanlah dan jika jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu,keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu. Berilah saya seperti apa yang sudah Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh” amin..

Saya selalu berharap, semoga Alloh berkenan memberikan saya rizki yang halal, yang bisa saya gunakan untuk menafkahi diri saya sendiri, keluarga dan sebagian lagi saya nafkahkan dijalan-Nya. Rizki yang berkah dan menenangkan hati. Amin..

Sayapun sedang belajar untuk tidak menghitung seberapa banyak rizki yang saya terima dengan rumus matematika dunia. Kenapa? Karena kalau saya menghitung dengan matematika dunia tentu saya menjadi hamba yang kufur nikmat. Mengitung dengan matematika Alloh SWT, tidak mudah diterima akal memang tapi jauh lebih bisa diterima hati. Ketika belajar untuk menjadi hamba yang bersyukur, maka disitulah kunci kebahagiaan.

“Mencoba menyelaminya sekali lagi..hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar