Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Rabu, 27 Juni 2012

Call Me Rasya, Aunty…

Anak sholeh, anak sholeh..
Siapa namanya…??
Rasya, rasya, rasya…namanya.

Itulah lagu yang biasa saya nyanyikan untuk keponakan saya, Rasya. Lengkapnya Rasya Danish Zaidan Ali. Saat saya menulis ini rasya memang belum ada 4 bulan, tapi bobotnya sudah 7kg dengan panjang 66cm. Suwer…!!! siapapun yang melihat rasya pasti langsung jatuh hati, bawaannya pengen nyubit pipinya yang cabi.hihihi. tidak hanya wajahnya yang unyu-unyu (kata andre OVJ) rasya juga tergolong anak yang aktif. Nyatanya belum ada 3 bulan rasya sudah bisa tengkurep. Satu lagi celotehannya yang selalu membuat kami sekeluarga tertawa. 10 tahun tanpa anak kecil rumah kami begitu sepi, namun tepat tanggal 7 Februari 2012 kerinduan kami terobati dengan lahirnya rasya, yang membuat rumah kami terasa hangat. Bagi saya pribadi rasya tidak hanya sekedar malaikat kecil tapi juga pengobat hati saya ketika saya down. Senyumnya mampu menghilangkan rasa lelah saya. Tepat 75 hari usia rasaya kami sekeluarga kehilangan sosok bapak, dan untuk saya itu adalah masa-masa tersulit dalam hidup saya.

Saya masih ingat ketika itu wajah rasya lah yang membuat saya punya energi yang luar biasa untuk terus survive. Detik-detik sebelum bapak dimakamkan, perasaan saya kacau balau, rasanya tubuh saya mati karna sangking lemasnya, namun tangis saya terhenti ketika saya memandangi wajahnya yang terlelap tidur disebelah saya Subhanallah… Saya yakin tidak hanya saya yang merasakan hal itu tapi juga ibu saya (mbah uti rasya) dan mba saya (bunda rasya) tidak mudah untuk 3 perempuan dalam keluarga kecil saya menjalani hari –hari kami setelah bapak pergi, tapi kehadiran rasya membuat kami saling bahu membahu untuk saling mengisi satu sama lain. Meskipun rasya tidak lahir dari rahim saya, tapi saya sangat mencintainya, saya bisa belajar banyak hal dari rasya, belajar menjadi seorang ibu, saya jadi terbiasa menggendong, mengganti popok, membuat susunya, dll. Klise memang tapi tanpa saya sadari naluri keibuan saya jadi muncul. Karena rasya saya jadi semakin berazam menikah dan menjadi ibu. Rasya adalah spirit saya untuk terus mengupgrade diri saya, saya ingin ketika rasya beranjak besar saya bisa mengajarkan banyak hal untuknya. Seperti lagu yang selalu saya nyanyikan, aunty doakan semoga kelak kamu jadi anak sholeh yang bisa membanggakan keluarga kami.amin… Ooo ya, saat ini rasya baru bisa berceloteh “mam..mam…” dan “bem…bem…” saya berharap suatu hari nanti rasya bisa memanggil saya aunty (tante) *hmmm…kapan yah??