Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Selasa, 09 April 2013

Kupinang engkau dengan biskuat



“ini..” tiba-tiba kau membuyarkan tatapanku, sembari menyodorkan bungkus kecil biscuit yang bergambar macan. Aku hampir tidak bisa menahan tawaku, wekekeke…tak kusangka kamu akan benar-benar membawanya. Yayaya…kamu memang selalu membuat kejutan konyol yang mengundang tawa.
Seumur hidup tentu takkan pernah aku lupakan moment itu, salah asatu bagian bersejarah dalam hidupku. Kamis, 23 agustus 2011 hari dimana engkau meminangku. Rasanya hatiku seperti taman penuh dengan bunga-bunga. Alhamdulillah terima kasih robb..mungkin ini episode pertama dari rangkain episode sinetron hidupku yang berjudul PERNIKAHAN.

“Bismillah...semuanya aku niatkan ibadah karena-Mu, mudahkanlah langkah kami.amin..”

Mencintai dengan lapang dada



“iya, aku salah ya de..?maafin mas ya de”

Aku masih save sms nya di handphonku, buatku itu adalah hal yang paling langka sekaligus obat yang ampuh ketika aku kesal dengannya. Aku lupa sudah berapa kali kita berbeda pendapat tentang sesuatu hal yang tak jarang melahirkan perselisihan kecil tapi yang selalu aku ingat adalah aku tidak pernah malu meminta maaf padamu jika aku salah. Aku yakin semua pasangan pernah melakukan kesalahan entah kesalahan besar, kecil, sengaja atau tidak barangkali pasangan kita memiliki sederet kesalahan. Saya dan calon suami pernah puasa komunikasi, marah-marahan tapi kami punya prinsip untuk tidak diam lebih dari 3 hari. Hampir setahun menjalin hubungan jarak jauh membuat kami sering miss komunikasi, tak jarang karena masing – masing dari kami tidak tahu kondisi mood satu sama lain kami sering salah paham. Saya yang serius sangat kontras denaan calon suami yang humoris, konyol, dan cuek bebek. Bahkan kami pernah perang dingin sampai nyaris memutuskan tali pertunangan kami. Astaghfirulloh..
Saya tidak mau menggurui karena diluar sana sangat banyak pasangan yang telah menikah bertahun-tahun tetap bertahan dan adem ayem meskipun banyak rintangan yang mereka hadapi.

Memaafkan

Hadiah terindah bagi orang yang bersalah adalah dimaafkan memaafkan selain melegakan orang yang bersalah juga melegakan hati yang memaafkan. Saya belajar dari calon suami saya yang selalu memaafkan kesalahan saya, dan tidak pernah membesar-besarkannya . satu pelajaran yang bisa saya petik adalah pasangan kita adalah orang yang paling berhak mendapat perlakuan terbaik termasuk maaf dari kita. Bagi saya pribadi awalnya sulit memaafkan kesalahan pasangan, tapi tidak setelah saya belajar darinya.
Ingatlah kebaikannya..
Satu minggu setelah kami bertunangan, saya jatuh sakit. Waktu itu saya merasakan nyeri yang begitu hebat didaerah perut. Karena rasa sakit yang luar biasa itu saya tidak beranjak dari tempat tidur selama 2 minggu, bahkan sholatpun terpaksa saya lakukan sambil berbaring. Satu minggu sakit, penyakit saya belum juga terdeteksi, walaupun saya sudah berobat kebeberapa dokter dan sempat dirujuk kesalah satu rumah sakit terbesar di daerah saya. Saat itu saya sempat down, merasa bersalah dengan keluarga juga calon suami yang direpotkan secara financial dan perhatiannya yang hanya dicurahkan untuk saya baik waktu, tenaga dan pikiran. Hikmah yang bisa saya petik adalah Alloh telah membuka mata saya bahwa disamping saya ada keluarga juga pasangan yang begitu mencintai saya. Saya tidak akan lupa masa-masa itu ketika pasangan saya memberikan motivasi untuk tetap survive sesulit apapun keadaan saya. Menyemangati saya untuk tidak menyerah pada keadaan dan ini adalah sedikit dari sekian banyak kebaikannya.
“sabar ya, insya alloh ngga apa-apa de..nanti pasti sembuh. Tetep aku mencintaimu apapun yang terjadi padamu de, jangan kuatir..”

Alhamdulillah semua cobaan itu sudah berlalu, kini saya sehat walafiat dan saya mengambil ibroh dari semua pristiwa itu.
Ketika pasangan saya sengaja atau tidak membuat kesalahan yang bisa melukai hati saya, saya selalu berusaha mengingat kebaikan-kebaikannya sekecil apapun.

Bersyukur…

Salah satu dari sekian banyak nikmat yang alloh beri adalah diperkenalkan dengan sosoknya. Meskipun kadang candaannya menyinggung hati* karena saya terlalu sensitive kali ya, tapi bagi saya dia adalah obat stress saya dari semua rutinitas yang menjenuhkan. Alhamdulillah, ketika diluar sana banyak sekali pasangan yang jutek, galak, pemarah saya dikarunia calon suami (mudah-mudahan bisa jadi suami,amin..) yang begitu sabar, humoris dan selalu positif thinking menyikapi semua keadaan. Bukaankah itu patut saya syukuri?tentu, saya masih bisa menambah deretan kebaikan yang dimilikinya, yang selalu saya tanamkan dihati adalah pasangan saya juga manusia biasa yang punya kekurangan dan bisa melakukan kesalahan seperti saya, kalau dia bisa menerima semua kekurangan dan keterbatasan saya, kenapa saya tidak bisa sebaliknya? Saya selalu ingat kata-katanya.

“Tetep merasa puas atas pasangan yang sudah alloh sudah sediakan buatmu, jangan terus mencari yang terbaik tapi jadikanlah yang baik yang ada dari yang sudah disediakan alloh padamu, begitu juga aku padamu aku merasa puas sudah bisa memilikimu”
Saya yakin pada saat seseorang membuat kita marah biasanya yang tampak di mata kita hanya kesalahan yang diperbuatnya, dengan cara bersyukur dan mengingat kebaikannya insyaalloh akan mengurangi rasa marah kita atau bahkan menghilangkannya sama sekali. Mau bukti? Selamat mencoba


Kenapa Harus Kamu?


Ajari aku untuk bisa tertawa lepas tanpa beban…
Mencintaimu dengan sempurna dengan semua keterbatasanku...”

Kenapa Harus Kamu?

Rasa Yang Sama..

Dari awal kita kenal, kita sudah sepakat. Hanya ada 4 kemungkinan tentang tindak lanjut dari perkenalan ini. Pertama jika, setelah kenal kamu iya tapi aku tidak maka tidak akan jadi. Kedua aku iya, tapi kamu sebaliknya pun sama tidak akan berlanjut. Ketiga dua-duanya tidak maka gagal total atau keempat dua-duanya iya,maka berlanjut ketahap yang serius.
Aku tidak berharap bahwa aku dan dia akan kompak 100%, tapi setidaknya untuk beberapa prinsip dasar kami harus sepaham. Inilah yang sedang aku gali darinya.

Me Versus U

Cuek bebek, itulah kamu, kamu yang tidak bisa merangkai kata, kamu yang tidak puitis, kamu yang tidak romantis kamu yang tidak menyukai sesuatu yang tidak rasional.
“Laki-laki romantis itu bukan laki-laki yang sering memberi bunga, tapi laki-laki romantis itu laki-laki yang bisa membuat hati perempuan berbunga-bunga” gubraaak…kamu memang ngga ada matinya kang!!
Kamu juga suka bikin banyolan-banyolan lucu membuatku tertawa lepas.
“Jadi pulang kang??naik apa???” sebuah pesan yang aku kirimkan saat kamu hendak pulkam.
“Insya Alloh jadi, naik heli komputer” *hikhikhik…adakah heli komputer?
Atau ketika aku mengirim lagu ke hpmu lewat Bluetooth berkali-kali aku coba mencari perangkat penghubungnya yang muncul dihpku tulisan “Tidak ada sambungan” dengan muka polos aku bertanya padamu:
“ Ko bisa ya kang dari tadi aku cari tidak ada perangkat penghubungnya?
Kamu pun cuma ketawa cekikikan menjawab tanpa dosa “Lha ini apa de, ini nama perangkatku de?”
Ya Alloh kang-kang ternyata nama perangkatmu adalah “Tidak ada sambungan” hahaha…lagi –lagi aku tertipu untuk kesekian kalinya.
Tahukah kamu kang, tidak mudah untuk seorang aku mengikuti irama permainanmu, sedikit-sedikit aku juga sedang belajar untuk menjadi orang yang cuek. Cara berpikirku yang kadang njlimet sangat kontras denganmu, tapi toh aku hepi hepi aja denganmu dan rasa nyaman itu mengalahkan segalanya.

Cinta itu tidak cukup diungkapkan tapi butuh pembuktian
.
Iya, iya aku tahu kamu sayang aku, aku juga tahu kamu ngga main-main denganku. Tapiiiii….jujur ya kang kadang aku pengen denger ungkapan sayang kamu. Egois ya aku??hihi…padahal aku sendiri belum pernah sekalipun mengungkapkan perasaanku padamu. Sama seperti aku, kamupun beranggapan bahwa kadang tingkah laku seseorang sudah mewakili hatinya. Ya, kamu bela-belain muntah-muntah sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Pemalang hanya untuk bertemu denganku, padahal aku tahu kamu paling tidak suka melakukan perjalanan jauh kecuali terpaksa. Aku juga ingat, kamu rela memesan tiket bus yang jauh lebih mahal dari harga tiket biasanya karena kamu tidak menemukan tiket selain jurusan Jakarta - Solo. Parahnya kamu justru ketiduran dibis hingga harus turun di Pekalongan.Sebegitu nekatkah orang yang sedang kasmaran??? Uuuuuugggghhhh….salut!!!
Duuuuhhh, kamu tuh nekat!!! Sedikit-sedikit aku juga jadi tahu sifatmu, keras. Kalau kamu mau sesuatu apapun akan kamu lakukan. Tidak peduli bagaimanapun caranya.
“Pokoke nek wis madep mantep yo wes. Kudu ya kudu..” *ckckckck….
Hmmm….aku kasih bocoran ya kang, sebenarnya karena sifat itulah yang membuatku luluh kang. Sungguh!!!
“De, aku tu punya keyakinan kalau aku ngomong cinta sama cewe pasti ngga sampe pernikahan, pengalamanku kaya gitu, makanya aku ngga mau ngomong cinta ke kamu de” eheemm..apa iya begitu ya kang???

Pendukung Pertamaku

“Aku sedang berfikir untuk pindah kerja mas, stay di Jakarta lagi” begitulah kira-kira rencana gilaku. Bukan tanpa alasan aku berfikir demikian tapi karena kau ingin sekali memperingan bebanmu kang, mencari modal untuk merealisasikan rencana pernikahan kita. Aku punya azzam tahun ini ingin menikah denganmu kang masku sayang. Dan tentu saja, aku harus melakukan sesuatu untuk itu.
Tadinya aku berfikir kamu akan mengiyakan saja rencana gilaku, tapi ternyata perkiraanku meleset.
“Ngga usah neko-neko” begitulah reaksimu.
Sekali lagi aku mencoba berargumen denganmu tapi tetap saja hasilnya penolakan.
“Tidak usah aneh-aneh de keluar dari rencana awal. Kamu suka jadi guru ya ditekuni saja jadi guru. Aku suka dagang ya aku tekuni jadi pedagang, gampang kan??”
Kamu juga satu-satunya orang yang paling setia membaca tulisan-tulisanku. Karena memang dari tulisan itulah kamu mengenalku. Aku tidak punya obsesi menjadi penulis terkenal karena aku memang menulis hanya sebagai hobi, menyalurkan semua unek-unek yang kemudian aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Tapi sungguh kang setelah aku mengenalmu aku begitu semangat menulis menghasilkan sebuah karya, agar bisa kamu baca.

Mengenalmu lebih dalam

I don’t realize that U love me much until U married me.*begitu keyakinanku.
“Berapa lama aku harus menunggumu kang?” sebuah pertanyaan yang mau tak mau akhirnya harus aku lontarkan kepadamu.
“Kamu kok kayane ngeraguin aku?”
Waktu yang singkat mengenalmu ditambah jarak yang memisahkan (long distance relationship) dia ada di jakarta dan aku di pemalang membuatku kadang ragu, apakah hubungan ini bisa bertahan?bukannya tanpa alasan aku was-was, tapi pengalamanku menjalin hubungan long distance itu tidak mudah, butuh pengertian dan kepercayaan ekstra. Tapi sekali lagi ketika aku sudah mengambil keputusan maka akan aku tanggung segala konsekuensinya.
Memang rasanya terlalu dini membahas masalah pernikahan denganmu kang, tapi sekedar mengingatkanmu ya, aku tidak mau melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas. Karenanya aku berharap tujuan akhirnya adalah pernikahan.
“Tidak akan lama, 2 bulan lagi kalo dapet rizki nanti nikah, mudah-mudahan.” Sebuah pesan yang masih aku save di hapeku.
Aku selalu berharap kang itu akan benar-benar terjadi, pun aku sadar betul semua yang menentukan Alloh, manusia cuma berencana. Karenanya, aku ingin kamu sungguh-sungguh membuktikan ucapanmu kang. Bisa kan ??? :D