Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Minggu, 08 Januari 2012

Bu guru owh Bu guru..


Subhanallah ini adalah wajah-wajah yang selalu mencairkan kebekuan hati saya, wajah yang penuh harapan, wajah yang mengobati lelah dihati. Meski terkadang membuat saya kesal tapi lebih banyak saya rindukan. Mereka adalah anak-anak saya yang membuat hidup saya jauh lebih bermakna.

Kamis, 1 Oktober 2011 alkhamdulillah Alloh SWT mengabulkan cita-cita saya menjadi guru. Meskipun jalan yang saya tempuh tidaklah mudah , tapi saya menganggap apa yang saya lalui adalah sebuah proses. Bukankah Alloh tidak serta merta mengabulkan keinginan hamba-Nya?semuanya melalui riyadoh (proses) dan proses itulah yang kemudian dinilai bukan hasilnya.

Kalau saya ditanya bagaimana perasaan saya menjadi guru, tentu saya akan menjawab senang dan sangat bersyukur. Lho ko bisa?? Karena saya yakin saya bias sukses dengan menjadi guru. Tentu saja prespektif sukses menurut saya berbeda dengan yang lainnya. Bagi saya orang yang sukses adalah orang yang berilmu dan itu dapat dilihat dari seberapa banyak ia mampu mengamalkan ilmunya, dan saya yakin ketika saya mengamalkan satu ilmu maka Alloh akan menganugrahkan ilmu-ilmu lain yang sebelumnya saya tidak tahu.

Meski jujur untuk masalah kesejahteraan masih sangat jauh. Sebagai guru wiyata bakti saya tidak mendapatkan gaji tapi hanya penggantian transportasi sebesar seratus ribu rupiah perbulan, tidak lebih. Toh nyatanya saya tidak pernah kelaparan, Alloh SWT mencukupkan hidup saya. Alhamdulillah, saya bisa makan sehari tiga kali sama seperti yang lainnya. Mungkin itulah yang disebut dengan berkah. Saya juga merasa jauh lebih tenang, ketenangan yang tidak saya dapatkan dipekerjaan yang dulu, subhanallah. Saya ingat, dulu ketika saya resign dari pekerjaan saya sebagai office coordinator sebuah perusahaan swasta,ada pergulatan batin yang sangat luar biasa, dan saat itu saya berdoa seperti doa nya gusdur :
“ Ya Alloh, bawalah saya keluar dari suatu keadaan dengan cara yang baik,dan masuk ke suatu keadaan dengan cara yang baik. Bawalah saya kesuatu keadaan yang untuk menolong orang lain, amin…”

Saya ingin menjadi seperti hujan , jika ia datang manusia menjadi senang . Jika ia turun , ia memberikan manfaat bagi mereka. Jika ia lewat nampak jelas bekas (atsar) yang ditinggalkan pada mereka . Orang beriman keras kemauannya tidak akan puas mengisi waktu- waktunya dengan ketaatan. Dia kan berfikir bagaimana kebaikannya tidak akan pernah sirna setelah kematiannya. Orang yang beriman akan senantiasa hidup walaupun ia telah berada di alam kubur. Hidup sekali bermanfaat untuk selamanya.

Dan alhamdulillah Alloh mengabulkan doa saya, persis seperti apa yang saya minta. Semoga Alloh menguatkan hati ini untuk terus istiqomah mengamalkan sedikit ilmu, menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain.

“ Allohumma zidnaa ilman nafi’a, wa rizqon wasi’a. Halalan thoyyiban, wa ‘amalan sholihaa, amin..”

2 komentar:

  1. Nice article,i like it.sukses sllu y jeng,,ttp berprinsip n idealis.
    IWAN S

    BalasHapus
  2. duh aduh ,.,.,gak bsa ngomong lagi,.,keren keren,.,.inspiratif bgt

    BalasHapus