Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Minggu, 08 Januari 2012

Kamu Terlalu Abu-Abu Untukku


“Cinta menurutku tak berwarna ia menjadi jingga sebagaimana kau memaknainya ia pun menjadi kuning,biru, dan merah sebagaimana kau menginginkannya..”
(Asma nadia)


“Cintaku buatmu mau Na? “ begitulah bunyi sms mu.
“Haaahaaa,,,” aku hanya tertawa menjawabnya.
Aku masih selalu menganggap sms mu sebagai guyonan, pertemanan yang sudah terjalin selama 11 tahun ini membuat aku semakin mengenalmu. Kadang Alloh memang punya rencana yang tidak terjangkau dengan akal manusia, setelah 7 tahun tidak pernah bertemu tiba-tiba saja Alloh mempertemukan kita kembali, ajaib memang tapi itu mudah saja bagi Alloh.
Lebih dari setahun, komunikasi kita memang intens, meskipun kita hanya beberapa kali bertemu karena jarak yang begitu jauh, tapi kamu adalah satu-satunya orang yang selalu wara wiri di hpku. Pun, ketika aku menghadapi krisis semangat kamu adalah satu-satunya sahabatku yang selalu memberi spirit untukku.
“Aku ingin punya istri guru Na” katamu.
Tentu aku tidak akan pernah lupa kata-kata itu. Dan sekarang aku juga sudah menjadi guru,eeiittss jangan GR tapi bukan karena aku ingin jadi istrimu lho ya !hahaha…
Pernah suatu ketika aku cerita, kalau aku ogah-ogahan diajak temanku refreshing, kamu justru meledekku lewat sms:
“ Kalau yang ajak aku?”
Lalu kubalas..
“ Aaah mana mungkin kamu berani mengajakku, mimpi kale yeee. hehee”
Setelah itu kamu cerita, seperti laki-laki normal lainnya kamu juga ingin punya pendamping hidup. Akupun menanggapinya dengan candaan.
“Yaaa, nanti Na carikan..hehehe”
“Kamu ajah.hahahaha” begitulah jawabanmu..
Itulah kamu yang selalu guyon. Semuanya jadi semakin abu-abu, dan jujur kamu sempet membuatku GR.Nah lhoo!! Hahaha..
Saat kita mencintai seseorang apa yang kita lakukan? hahaha…nah, kan! Aku sendiri tidak bisa menjawabnya!!! Menurutku semuanya terlalu rumit. It’s not simple ! dibalik semua candaanmu, kamu seperti sedang gameling dengan hatimu, seperti bermain catur, hati-hati dan penuh perhitungan dan bagiku meninggalkan tanda Tanya besar.
“Setahun lagi aku baru selesai S1 Na, dan insya Alloh aku mau lanjut ke S2”
Yayayaya, aku tahu. Entah sudah berapa kali kamu bilang begitu. Silahkan kamu raih mimpimu, sebagai sahabatmu aku mendukung penuh. Tahukah kamu, betapa kadang aku bingung harus menempatkanmu dihatiku?

Are U The Right One?

Ingatkah kamu? dulu sewaktu kita SMP kita hanya sesekali bertegur sapa meskipun kita satu kelas. Kamu memang pendiam, bahkan ketika kamu ditaksir seseorang yang notabennya teman kita juga kamu datar-datar saja, gayamu itu lho sok cool.hihihi. Long time no see, hingga suatu hari ada sms masuk darimu, menanyakan kabarku.
“ Maaf siapa ya?”
Dan kamu pun menyebutkan namamu, bla bla bla. Wedewww…ngga nyangka dapet sms darimu. Surprise!!!
Yaaah begitulah hingga akhirnya,kita bisa bersahabat seperti sekarang. Kalau ditanya apakah kamu laki-laki impianku??
Yeaaalaaah..*garuk kepala daach..
Kamu memang biasa saja. Tapi, kamu mampu menginspirasiku menjadi lebih baik dan bagiku itu saja cukup.

Nyambung. Com
Terlalu banyak persamaan yang kami miliki. Pertama, persamaan prinsip. Kami sama-sama tidak ingin menjalin sebuah ikatan kecuali pernikahan. Kedua persamaan pola pikir. Tentu saja persamaan ini bukan sekedar karena kami sama-sama guru tapi ternyata kamipun memandang banyak hal dengan kaca mata yang sama. Karenanya kami sering berdialog, bertukar pikiran tentang apa saja, termasuk tentang anak-anak disekolah. Kami juga sama-sama suka lagu-lagunya bang haji. Gala-gala, hahaa..begitulah kamu sering menyebutnya.

Namun, kita juga beda yaaa?
Dibalik semua persamaan yang kita miliki, ternyata karakter kita juga berbeda. Aku cenderung cerewet, kekanak-kanakan, senang bersosialisasi dan sering over optimis. Sebaliknya kamu seorang yang introvert dan sangat dewasa. Aku tahu, kamu tidak bisa guyonan dengan sembarang orang kecuali sudah dekat denganmu. Sadar kalau aku orangnya keras kepala, sensitif dan tidak sabaran aku butuh seseorang yang mampu mencairkan kekerasanku, seseorang yang punya kepribadian halus dan tegas. Satu lagi, aku paling alergi olah raga, sedangkan kamu tidak bisa jauh dari olah raga. Bukankah perbedaan itu melatih seseorang untuk saling mengisi, saling menghargai, saling memahami, dan pada akhirnya saling bergantung dan terikat satu sama lain. Semoga saja, ya!

Tapi kita tetap sahabat…
Seperti layaknya sebuah pertemanan ada fase naik turunnya, 11 tahun yang sudah terjalin tentu saja tidak semulus yang kita bayangkan, pernah beberapa kali kita tidak berkomunikasi berhari-hari, karena suatu hal yang sepele. Aku sendiri terlalu egois untuk mengalah. Tapi walau bagaimanapun itu tidak berlangsung lama, karena sejujurnya aku belum siap kehilanganmu..
“Aku insya Alloh tetap akan jadi sahabatmu ko Na. Don’t worry..”
Alhamdulillah.. lega rasanya.
“Kalau kita jodoh ya nanti kita ketemu Na, kalau ngga ya berarti masing-masing ketemu yang terbaik buatnya.  “
Terimakasih yaaa, Insya Alloh kebersamaan kita berawal dari titik temu persamaan, berawal dari titik tolak perbedaan, berawal dari sebuah kepercayaan. Semoga kebersamaan kita adalah sebuah awal tanpa akhir. Amin…

*Semoga Alloh membimbing tanganku yang saat ini berusaha menemukan perubahan dan kekurangan diri, untuk bisa ku perbaiki, agar persahabatan kita abadi. Kutulis agar mampu ku renungi..

1 komentar: