Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Rabu, 28 Oktober 2009

Untukmu cinta..


Untukmu cinta...
Sejauh apapun bintang di langit,
Aku akan pergi kesana untuk mendapatkannya...
Kamu adalah sebuah keindahan yang singgah ketika dunia ini gelap...


3 baris puisi diatas, sengaja aku sadur untukmu cinta, suamiku kelak. Sebuah cahaya yang Allah SWT hadiahkan dalam hidupku yang kian meredup, belahan jiwaku. Laki - laki terbaik milik Allah yang allah anugrahkan dalam hidupku. Jika saat itu tiba, engkau mengucapkan kalimat ijab kabul itu didepan penghulu mungkin saja saat itu air mata ini akan meleleh karena begitu bahagianya aku menjadi bidadarimu didunia, wanita pertama yang akan kau jumpai saat engkau membuka dan menutup mata. Pasti aku akan jadi wanita yang paling bangga karena dari berjuta – juta wanita di bumi ini akulah wanita yang kau pilih untuk menjadi istrimu. Mungkin saat itu aku akan membeli kunci gembok, akan kubuka hatimu, ku masukkan cintaku, kemudian aku tutup rapat – rapat agar seumur hidupmu tidak ada orang lain yang bisa memasuki hatimu selain aku. Ketika kalimat ijab qobul itu telah selesai kau ucapkan, aku lihat engkau tersenyum lega, karena semenjak hari itu juga kamu tidak sendirian lagi, ada aku yang akan selalu menemanimu dalam keadaan apapun. Kau tahu cinta? Saat kau mengecup keningku untuk kali pertama, maka akan ku hadiahkan untukmu sebuah kalimat terindah yang keluar dari hatiku yang paling dalam. Ana uhibbuka fillah..( aku mencintaimu karena Allah... )

Cinta, Bagiku hidup ini adalah seperti potongan episode- episode dalam film. Setiap potongan itulah yang membentuk kisahnya secara utuh bukan memenggal - menggalnya. Meski ada beberapa lelaki yang menjadi episode penting dalam hidupku, tapi semua episode itu telah berakhir namun, hidup harus tetap berjalan dan segera dilanjutkan karena didepanku masih ada episode yang akan segera datang yaitu episode hidupku denganmu. Meski sampai detik ini aku belum tahu siapakah kamu lone rangerku. tapi aku selalu berdoa semoga Allah segera mengirimmu, paket spesial pesananku yang selalu aku minta di setiap sujudku. Amin...

Cinta, Kadang aku berfikir apakah mencintai seseorang sama seperti aku mencintai sebuah buku? Memberiku spirit, inspirasi, juga energi positif dalam hidupku.Tapi, ujung- ujungnya membuat mataku sakit. Bedanya ketika membaca buku aku terbawa suasana, ingin cepat – cepat menyelesaikan isi buku itu hingga berjam – jam lamanya aku menghabiskan waktuku untuk membacanya, itulah yang membuat mataku sakit dan ketika aku mencintai seseorang, orang yang aku cintai sering membuat aku menangis itulah yang membuat mataku sakit. Tapi mungkin kamu, paket spesialku juga seperti buku, kalau tidak mana mungkin aku jatuh cinta dan mau menjadi istrimu nanti,eits...tapi sering membuat aku menangis bahagia bukan tangis sedih, membuat aku bisa bertahan menghabiskan sisa waktu hidupku bersamamu karena ilmumu tak akan habis meskipun seumur hidup aku membaca halaman demi halaman kehidupanmu. Iya kan?he...( jangan GR!! )

Cinta, Meski aku belum tahu kamu tinggal dimana, stok lama atau stok baru ( maksudku orang yang sudah lama aku kenal atau seseorang yang baru aku kenal ) tapi aku yakin kamu seorang laki- laki luar biasa, kalau tidak mana mungkin kamu bisa mencairkan kebekuanku? Kalau tidak mana mungkin juga aku mau jadi istrimu?( hehe...). Asal kamu tahu, ketika aku menulis ini diotakku tak terlintas secuil pun wajahmu dibenakku, karena aku bingung harus menggambarkan kamu seperti apa? Apakah seganteng brad pitt?? Wkwkwk...

Tapi seandainya aku boleh sedikit berhayal , mungkin kamu pria yang berjenggot tipis ( karena aku suka laki- laki berjenggot tipis), low profile, cool, ngga neko-neko, dan sederhana. Walaupun kadang hayalan berbeda jauh dengan kenyataan, tapi semoga tidak terlalu jauh.

Jujur sebelum aku menerima ‘tawaran’ menjadi bidadarimu aku bingung...karena terlalu banyak laki – laki di bumi ini. Bingung karena aku harus mencari calon ayah yang sholeh, yang bisa menjadi ayah yang baik untuk calon anak – anakku, bisa mengajari mereka ngaji setidaknya Alif, ba,ta, tsa....ya. dan bisa menjadi imam ketika sholat berjamaah. Kamu tahu kenapa? Karena aku ingin menjadikan rumah kita nanti seperti syurga, hingga syurga menjadi rumah kita kelak di akhirat dan kita bisa berkumpul kembali. Tapi, akupun sadar untuk mewujudkan itu semua aku pun harus menjadi wanita shalehah, yang giat bertafaqquh fiddin ( mempelajari agama ) dan memiliki sifat robbatul bait ( mampu mengurus keluarga), agar kita bisa menjadikan rumah kita istana kecil, yang didalamnya hanya ada kita berdua, mujahid dan mujahidah kita. Aku yakin pasti istana kita rame, penuh suara - suara lucu mereka ( hehe...). Terbayang betapa bahagianya aku ketika buah hati pertama kita lahir kau menatapku penuh cinta, pasti kamu jadi abi yang paling sibuk, menyiapkan nama untuk ‘fotocopy’ anmu, menggendongnya ( meskipun aku tahu kamu terlihat kikuk karena belum terbiasa ) dan menciumi wajahnya yang begitu polos, bahkan kamu rela bangun tengah malam, untuk sekedar mengganti popoknya yang basah. Aku yakin kamu tidak akan mengeluh meski seharian kamu mencari nafkah untuk kami, semua itu kamu lakukan karena kamu mencintai keluarga kecil kita. iyakan cinta? Pun aku lihat kamu tersenyum bangga ketika dari mulut mungilnya terucap ‘abi’ untuk pertama kalinya.

Sungguh, membayangkan semua itu membuat aku tersenyum & semakin tidak sabar menanti perjumpaan denganmu, membuat aku jadi lebih bersemangat mencari ilmu agar mampu menjadi ibu dan istri yang baik untukmu cinta. Setuju ? (^_^)






Untuk suamiku nanti.
Jakarta,
Jum’at, 23 Oktober 2009.
( 16:44 WIB )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar