“Ajari
aku untuk bisa tertawa lepas tanpa beban…
Mencintaimu
dengan sempurna dengan semua keterbatasanku...”
Rasa
Yang Sama..
Dari
awal kita kenal, kita sudah sepakat. Hanya ada 4 kemungkinan tentang
tindak lanjut dari perkenalan ini. Pertama jika, setelah kenal kamu
iya tapi aku tidak maka tidak akan jadi. Kedua aku iya, tapi kamu
sebaliknya pun sama tidak akan berlanjut. Ketiga dua-duanya tidak
maka gagal total atau keempat dua-duanya iya,maka berlanjut ketahap
yang serius.
Aku
tidak berharap bahwa aku dan dia akan kompak 100%, tapi setidaknya
untuk beberapa prinsip dasar kami harus sepaham. Inilah yang sedang
aku gali darinya.
Me
Versus U
Cuek
bebek, itulah kamu, kamu yang tidak bisa merangkai kata, kamu yang
tidak puitis, kamu yang tidak romantis kamu yang tidak menyukai
sesuatu yang tidak rasional.
“Laki-laki
romantis itu bukan laki-laki yang sering memberi bunga, tapi
laki-laki romantis itu laki-laki yang bisa membuat hati perempuan
berbunga-bunga” gubraaak…kamu memang ngga ada matinya kang!!
Kamu
juga suka bikin banyolan-banyolan lucu membuatku tertawa lepas.
“Jadi
pulang kang??naik apa???” sebuah pesan yang aku kirimkan saat kamu
hendak pulkam.
“Insya
Alloh jadi, naik heli komputer” *hikhikhik…adakah heli komputer?
Atau
ketika aku mengirim lagu ke hpmu lewat Bluetooth berkali-kali aku
coba mencari perangkat penghubungnya yang muncul dihpku tulisan
“Tidak ada sambungan” dengan muka polos aku bertanya padamu:
“ Ko
bisa ya kang dari tadi aku cari tidak ada perangkat penghubungnya?
Kamu
pun cuma ketawa cekikikan menjawab tanpa dosa “Lha ini apa de, ini
nama perangkatku de?”
Ya
Alloh kang-kang ternyata nama perangkatmu adalah “Tidak ada
sambungan” hahaha…lagi –lagi aku tertipu untuk kesekian
kalinya.
Tahukah
kamu kang, tidak mudah untuk seorang aku mengikuti irama permainanmu,
sedikit-sedikit aku juga sedang belajar untuk menjadi orang yang
cuek. Cara berpikirku yang kadang njlimet sangat kontras denganmu,
tapi toh aku hepi hepi aja denganmu dan rasa nyaman itu mengalahkan
segalanya.
Cinta
itu tidak cukup diungkapkan tapi butuh pembuktian
.
.
Iya,
iya aku tahu kamu sayang aku, aku juga tahu kamu ngga main-main
denganku. Tapiiiii….jujur ya kang kadang aku pengen denger ungkapan
sayang kamu. Egois ya aku??hihi…padahal aku sendiri belum pernah
sekalipun mengungkapkan perasaanku padamu. Sama seperti aku, kamupun
beranggapan bahwa kadang tingkah laku seseorang sudah mewakili
hatinya. Ya, kamu bela-belain muntah-muntah sepanjang perjalanan dari
Jakarta ke Pemalang hanya untuk bertemu denganku, padahal aku tahu
kamu paling tidak suka melakukan perjalanan jauh kecuali terpaksa.
Aku juga ingat, kamu rela memesan tiket bus yang jauh lebih mahal
dari harga tiket biasanya karena kamu tidak menemukan tiket selain
jurusan Jakarta - Solo. Parahnya kamu justru ketiduran dibis hingga
harus turun di Pekalongan.Sebegitu nekatkah orang yang sedang
kasmaran??? Uuuuuugggghhhh….salut!!!
Duuuuhhh,
kamu tuh nekat!!! Sedikit-sedikit aku juga jadi tahu sifatmu, keras.
Kalau kamu mau sesuatu apapun akan kamu lakukan. Tidak peduli
bagaimanapun caranya.
“Pokoke
nek wis madep mantep yo wes. Kudu ya kudu..” *ckckckck….
Hmmm….aku
kasih bocoran ya kang, sebenarnya karena sifat itulah yang membuatku
luluh kang. Sungguh!!!
“De,
aku tu punya keyakinan kalau aku ngomong cinta sama cewe pasti ngga
sampe pernikahan, pengalamanku kaya gitu, makanya aku ngga mau
ngomong cinta ke kamu de” eheemm..apa iya begitu ya kang???
Pendukung
Pertamaku
“Aku
sedang berfikir untuk pindah kerja mas, stay di Jakarta lagi”
begitulah kira-kira rencana gilaku. Bukan tanpa alasan aku berfikir
demikian tapi karena kau ingin sekali memperingan bebanmu kang,
mencari modal untuk merealisasikan rencana pernikahan kita. Aku punya
azzam tahun ini ingin menikah denganmu kang masku sayang. Dan tentu
saja, aku harus melakukan sesuatu untuk itu.
Tadinya
aku berfikir kamu akan mengiyakan saja rencana gilaku, tapi ternyata
perkiraanku meleset.
“Ngga
usah neko-neko” begitulah reaksimu.
Sekali
lagi aku mencoba berargumen denganmu tapi tetap saja hasilnya
penolakan.
“Tidak
usah aneh-aneh de keluar dari rencana awal. Kamu suka jadi guru ya
ditekuni saja jadi guru. Aku suka dagang ya aku tekuni jadi pedagang,
gampang kan??”
Kamu
juga satu-satunya orang yang paling setia membaca tulisan-tulisanku.
Karena memang dari tulisan itulah kamu mengenalku. Aku tidak punya
obsesi menjadi penulis terkenal karena aku memang menulis hanya
sebagai hobi, menyalurkan semua unek-unek yang kemudian aku tuangkan
dalam bentuk tulisan. Tapi sungguh kang setelah aku mengenalmu aku
begitu semangat menulis menghasilkan sebuah karya, agar bisa kamu
baca.
Mengenalmu
lebih dalam
I
don’t realize that U love me much until U married me.*begitu
keyakinanku.
“Berapa
lama aku harus menunggumu kang?” sebuah pertanyaan yang mau tak mau
akhirnya harus aku lontarkan kepadamu.
“Kamu
kok kayane ngeraguin aku?”
Waktu
yang singkat mengenalmu ditambah jarak yang memisahkan (long distance
relationship) dia ada di jakarta dan aku di pemalang membuatku kadang
ragu, apakah hubungan ini bisa bertahan?bukannya tanpa alasan aku
was-was, tapi pengalamanku menjalin hubungan long distance
itu tidak mudah, butuh pengertian dan kepercayaan ekstra. Tapi sekali
lagi ketika aku sudah mengambil keputusan maka akan aku tanggung
segala konsekuensinya.
Memang
rasanya terlalu dini membahas masalah pernikahan denganmu kang, tapi
sekedar mengingatkanmu ya, aku tidak mau melakukan sesuatu tanpa
tujuan yang jelas. Karenanya aku berharap tujuan akhirnya adalah
pernikahan.
“Tidak
akan lama, 2 bulan lagi kalo dapet rizki nanti nikah, mudah-mudahan.”
Sebuah pesan yang masih aku save di hapeku.
Aku
selalu berharap kang itu akan benar-benar terjadi, pun aku sadar
betul semua yang menentukan Alloh, manusia cuma berencana. Karenanya,
aku ingin kamu sungguh-sungguh membuktikan ucapanmu kang. Bisa kan
??? :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar