Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Selasa, 09 April 2013

Kenapa Harus Kamu?


Ajari aku untuk bisa tertawa lepas tanpa beban…
Mencintaimu dengan sempurna dengan semua keterbatasanku...”

Kenapa Harus Kamu?

Rasa Yang Sama..

Dari awal kita kenal, kita sudah sepakat. Hanya ada 4 kemungkinan tentang tindak lanjut dari perkenalan ini. Pertama jika, setelah kenal kamu iya tapi aku tidak maka tidak akan jadi. Kedua aku iya, tapi kamu sebaliknya pun sama tidak akan berlanjut. Ketiga dua-duanya tidak maka gagal total atau keempat dua-duanya iya,maka berlanjut ketahap yang serius.
Aku tidak berharap bahwa aku dan dia akan kompak 100%, tapi setidaknya untuk beberapa prinsip dasar kami harus sepaham. Inilah yang sedang aku gali darinya.

Me Versus U

Cuek bebek, itulah kamu, kamu yang tidak bisa merangkai kata, kamu yang tidak puitis, kamu yang tidak romantis kamu yang tidak menyukai sesuatu yang tidak rasional.
“Laki-laki romantis itu bukan laki-laki yang sering memberi bunga, tapi laki-laki romantis itu laki-laki yang bisa membuat hati perempuan berbunga-bunga” gubraaak…kamu memang ngga ada matinya kang!!
Kamu juga suka bikin banyolan-banyolan lucu membuatku tertawa lepas.
“Jadi pulang kang??naik apa???” sebuah pesan yang aku kirimkan saat kamu hendak pulkam.
“Insya Alloh jadi, naik heli komputer” *hikhikhik…adakah heli komputer?
Atau ketika aku mengirim lagu ke hpmu lewat Bluetooth berkali-kali aku coba mencari perangkat penghubungnya yang muncul dihpku tulisan “Tidak ada sambungan” dengan muka polos aku bertanya padamu:
“ Ko bisa ya kang dari tadi aku cari tidak ada perangkat penghubungnya?
Kamu pun cuma ketawa cekikikan menjawab tanpa dosa “Lha ini apa de, ini nama perangkatku de?”
Ya Alloh kang-kang ternyata nama perangkatmu adalah “Tidak ada sambungan” hahaha…lagi –lagi aku tertipu untuk kesekian kalinya.
Tahukah kamu kang, tidak mudah untuk seorang aku mengikuti irama permainanmu, sedikit-sedikit aku juga sedang belajar untuk menjadi orang yang cuek. Cara berpikirku yang kadang njlimet sangat kontras denganmu, tapi toh aku hepi hepi aja denganmu dan rasa nyaman itu mengalahkan segalanya.

Cinta itu tidak cukup diungkapkan tapi butuh pembuktian
.
Iya, iya aku tahu kamu sayang aku, aku juga tahu kamu ngga main-main denganku. Tapiiiii….jujur ya kang kadang aku pengen denger ungkapan sayang kamu. Egois ya aku??hihi…padahal aku sendiri belum pernah sekalipun mengungkapkan perasaanku padamu. Sama seperti aku, kamupun beranggapan bahwa kadang tingkah laku seseorang sudah mewakili hatinya. Ya, kamu bela-belain muntah-muntah sepanjang perjalanan dari Jakarta ke Pemalang hanya untuk bertemu denganku, padahal aku tahu kamu paling tidak suka melakukan perjalanan jauh kecuali terpaksa. Aku juga ingat, kamu rela memesan tiket bus yang jauh lebih mahal dari harga tiket biasanya karena kamu tidak menemukan tiket selain jurusan Jakarta - Solo. Parahnya kamu justru ketiduran dibis hingga harus turun di Pekalongan.Sebegitu nekatkah orang yang sedang kasmaran??? Uuuuuugggghhhh….salut!!!
Duuuuhhh, kamu tuh nekat!!! Sedikit-sedikit aku juga jadi tahu sifatmu, keras. Kalau kamu mau sesuatu apapun akan kamu lakukan. Tidak peduli bagaimanapun caranya.
“Pokoke nek wis madep mantep yo wes. Kudu ya kudu..” *ckckckck….
Hmmm….aku kasih bocoran ya kang, sebenarnya karena sifat itulah yang membuatku luluh kang. Sungguh!!!
“De, aku tu punya keyakinan kalau aku ngomong cinta sama cewe pasti ngga sampe pernikahan, pengalamanku kaya gitu, makanya aku ngga mau ngomong cinta ke kamu de” eheemm..apa iya begitu ya kang???

Pendukung Pertamaku

“Aku sedang berfikir untuk pindah kerja mas, stay di Jakarta lagi” begitulah kira-kira rencana gilaku. Bukan tanpa alasan aku berfikir demikian tapi karena kau ingin sekali memperingan bebanmu kang, mencari modal untuk merealisasikan rencana pernikahan kita. Aku punya azzam tahun ini ingin menikah denganmu kang masku sayang. Dan tentu saja, aku harus melakukan sesuatu untuk itu.
Tadinya aku berfikir kamu akan mengiyakan saja rencana gilaku, tapi ternyata perkiraanku meleset.
“Ngga usah neko-neko” begitulah reaksimu.
Sekali lagi aku mencoba berargumen denganmu tapi tetap saja hasilnya penolakan.
“Tidak usah aneh-aneh de keluar dari rencana awal. Kamu suka jadi guru ya ditekuni saja jadi guru. Aku suka dagang ya aku tekuni jadi pedagang, gampang kan??”
Kamu juga satu-satunya orang yang paling setia membaca tulisan-tulisanku. Karena memang dari tulisan itulah kamu mengenalku. Aku tidak punya obsesi menjadi penulis terkenal karena aku memang menulis hanya sebagai hobi, menyalurkan semua unek-unek yang kemudian aku tuangkan dalam bentuk tulisan. Tapi sungguh kang setelah aku mengenalmu aku begitu semangat menulis menghasilkan sebuah karya, agar bisa kamu baca.

Mengenalmu lebih dalam

I don’t realize that U love me much until U married me.*begitu keyakinanku.
“Berapa lama aku harus menunggumu kang?” sebuah pertanyaan yang mau tak mau akhirnya harus aku lontarkan kepadamu.
“Kamu kok kayane ngeraguin aku?”
Waktu yang singkat mengenalmu ditambah jarak yang memisahkan (long distance relationship) dia ada di jakarta dan aku di pemalang membuatku kadang ragu, apakah hubungan ini bisa bertahan?bukannya tanpa alasan aku was-was, tapi pengalamanku menjalin hubungan long distance itu tidak mudah, butuh pengertian dan kepercayaan ekstra. Tapi sekali lagi ketika aku sudah mengambil keputusan maka akan aku tanggung segala konsekuensinya.
Memang rasanya terlalu dini membahas masalah pernikahan denganmu kang, tapi sekedar mengingatkanmu ya, aku tidak mau melakukan sesuatu tanpa tujuan yang jelas. Karenanya aku berharap tujuan akhirnya adalah pernikahan.
“Tidak akan lama, 2 bulan lagi kalo dapet rizki nanti nikah, mudah-mudahan.” Sebuah pesan yang masih aku save di hapeku.
Aku selalu berharap kang itu akan benar-benar terjadi, pun aku sadar betul semua yang menentukan Alloh, manusia cuma berencana. Karenanya, aku ingin kamu sungguh-sungguh membuktikan ucapanmu kang. Bisa kan ??? :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar