“iya, aku salah ya
de..?maafin mas ya de”
Aku masih save sms nya di
handphonku, buatku itu adalah hal yang paling langka sekaligus obat
yang ampuh ketika aku kesal dengannya. Aku lupa sudah berapa kali
kita berbeda pendapat tentang sesuatu hal yang tak jarang melahirkan
perselisihan kecil tapi yang selalu aku ingat adalah aku tidak
pernah malu meminta maaf padamu jika aku salah. Aku yakin semua
pasangan pernah melakukan kesalahan entah kesalahan besar, kecil,
sengaja atau tidak barangkali pasangan kita memiliki sederet
kesalahan. Saya dan calon suami pernah puasa komunikasi,
marah-marahan tapi kami punya prinsip untuk tidak diam lebih dari 3
hari. Hampir setahun menjalin hubungan jarak jauh membuat kami sering
miss komunikasi, tak jarang karena masing – masing dari kami tidak
tahu kondisi mood satu sama lain kami sering salah paham. Saya yang
serius sangat kontras denaan calon suami yang humoris, konyol, dan
cuek bebek. Bahkan kami pernah perang dingin sampai nyaris memutuskan
tali pertunangan kami. Astaghfirulloh..
Saya tidak mau menggurui
karena diluar sana sangat banyak pasangan yang telah menikah
bertahun-tahun tetap bertahan dan adem ayem meskipun banyak rintangan
yang mereka hadapi.
Memaafkan
Hadiah terindah bagi
orang yang bersalah adalah dimaafkan memaafkan selain melegakan orang
yang bersalah juga melegakan hati yang memaafkan. Saya belajar dari
calon suami saya yang selalu memaafkan kesalahan saya, dan tidak
pernah membesar-besarkannya . satu pelajaran yang bisa saya petik
adalah pasangan kita adalah orang yang paling berhak mendapat
perlakuan terbaik termasuk maaf dari kita. Bagi saya pribadi awalnya
sulit memaafkan kesalahan pasangan, tapi tidak setelah saya belajar
darinya.
Ingatlah kebaikannya..
Satu minggu setelah kami
bertunangan, saya jatuh sakit. Waktu itu saya merasakan nyeri yang
begitu hebat didaerah perut. Karena rasa sakit yang luar biasa itu
saya tidak beranjak dari tempat tidur selama 2 minggu, bahkan
sholatpun terpaksa saya lakukan sambil berbaring. Satu minggu sakit,
penyakit saya belum juga terdeteksi, walaupun saya sudah berobat
kebeberapa dokter dan sempat dirujuk kesalah satu rumah sakit
terbesar di daerah saya. Saat itu saya sempat down, merasa bersalah
dengan keluarga juga calon suami yang direpotkan secara financial dan
perhatiannya yang hanya dicurahkan untuk saya baik waktu, tenaga dan
pikiran. Hikmah yang bisa saya petik adalah Alloh telah membuka mata
saya bahwa disamping saya ada keluarga juga pasangan yang begitu
mencintai saya. Saya tidak akan lupa masa-masa itu ketika pasangan
saya memberikan motivasi untuk tetap survive sesulit apapun keadaan
saya. Menyemangati saya untuk tidak menyerah pada keadaan dan ini
adalah sedikit dari sekian banyak kebaikannya.
“sabar ya, insya alloh
ngga apa-apa de..nanti pasti sembuh. Tetep aku mencintaimu apapun
yang terjadi padamu de, jangan kuatir..”
Alhamdulillah semua
cobaan itu sudah berlalu, kini saya sehat walafiat dan saya mengambil
ibroh dari semua pristiwa itu.
Ketika pasangan saya
sengaja atau tidak membuat kesalahan yang bisa melukai hati saya,
saya selalu berusaha mengingat kebaikan-kebaikannya sekecil apapun.
Bersyukur…
Salah satu dari sekian
banyak nikmat yang alloh beri adalah diperkenalkan dengan sosoknya.
Meskipun kadang candaannya menyinggung hati* karena saya terlalu
sensitive kali ya, tapi bagi saya dia adalah obat stress saya dari
semua rutinitas yang menjenuhkan. Alhamdulillah, ketika diluar sana
banyak sekali pasangan yang jutek, galak, pemarah saya dikarunia
calon suami (mudah-mudahan bisa jadi suami,amin..) yang begitu sabar,
humoris dan selalu positif thinking menyikapi semua keadaan.
Bukaankah itu patut saya syukuri?tentu, saya masih bisa menambah
deretan kebaikan yang dimilikinya, yang selalu saya tanamkan dihati
adalah pasangan saya juga manusia biasa yang punya kekurangan dan
bisa melakukan kesalahan seperti saya, kalau dia bisa menerima semua
kekurangan dan keterbatasan saya, kenapa saya tidak bisa sebaliknya?
Saya selalu ingat kata-katanya.
“Tetep merasa puas atas
pasangan yang sudah alloh sudah sediakan buatmu, jangan terus
mencari yang terbaik tapi jadikanlah yang baik yang ada dari yang
sudah disediakan alloh padamu, begitu juga aku padamu aku merasa puas
sudah bisa memilikimu”
Saya yakin pada saat
seseorang membuat kita marah biasanya yang tampak di mata kita hanya
kesalahan yang diperbuatnya, dengan cara bersyukur dan mengingat
kebaikannya insyaalloh akan mengurangi rasa marah kita atau bahkan
menghilangkannya sama sekali. Mau bukti? Selamat mencoba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar