Assalamualaikum..

Mencoba menyelaminya sekali lagi...
Hidup adalah memaknai apa yang kita dapat dan mensyukuri apa yang kita terima..

Kamis, 12 November 2009

Belajar Bersyukur



Bagiku hidup adalah sebuah anugrah yang harus disyukuri, setiap 24 jam yang aku lalui, begitu sangat bernilai, karena disetiap detiknya ada begitu banyak nikmat yang Allah berikan dalam hidupku. Bersyukur bagiku adalah memanfaatkan setiap waktu yang Allah berikan dengan sebaik- baiknya dan apapun yang akan aku lakukan selalu diniatkan karena-Nya. Hal sekecil apapun itu, aku berusaha menyukurinya. Ketika aku sakitpun, aku berusaha bersyukur. Karena sakit pun adalah ladang pahala, selain itu aku berusaha mencari celah lain dimana aku bisa mengambil syukur dari sakitku. Misalnya, aku bersyukur karena Allah masih memberi aku rizki untuk berobat, andai aku sakit dan aku tidak punya biaya untuk berobat, bisa jadi sakitku lebih parah. Disisi lain, masih ada orang yang sakit yang tak punya biaya untuk berobat, atau aku menganggap sakitku sebagai dispensasi dari Allah agar aku istirahat sejenak dari semua aktifitas yang melelahkan. Lebih – lebih ketika aku sehat, aku harus lebih banyak bersyukur. Karena masih diberi kesempatan beribadah, mencari ilmu, bekerja dan beraktifitas lain. Alkhamdulillah. Prinsipnya sedikit nikmat pun menginspirasikan untuk banyak bersyukur apalagi jika nikmat yang diperolehnya banyak. Bukankah Rosulullah s.a.w bersabda Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit , berarti tidak bisa mensyukuri yang banyak..?

Memiliki keluarga yang lengkap, Bapak, Ibu, Enam Kakak, dan ponakan yang lucu – lucu adalah sebuah kenikmatan. Pun tak dipungkiri kadang aku sering berbeda pendapat dengan orang tua, pernah cekcok dengan saudara, tapi aku mengambil sisi positifnya tidak semua orang masih memiliki orang tua yang lengkap, dan itu membuat aku kian hormat dengan mereka, juga saudara – saudara yang berbeda karakter satu sama lain yang menuntut aku untuk lebih mengerti masing – masing dari mereka, membuat hidupku lebih berwarna. Juga memiliki teman dan sahabat yang begitu baik, selalu mengingatkan dalam hal kebaikan dan taqwa adalah sebuah karunia yang tak ternilai. Begitu banyak nikmat yang Allah berikan dalam hidup, sampai kadang aku malu, takut jika aku tidak dapat mempertanggung jawabkan semua nikmat itu di akhirat kelak. Karena setiap nikmat itu akan dipertanyakan ( QS.At-Takaatsur (102) : 8 )

Meski kadang dalam hidup ada begitu banyak ujian, tapi aku berusaha mensyukurinya dengan cara berkhusnudhon sama Allah, mencoba mengambil hikmah dari ujian itu. Pun aku pernah terpuruk, down dan kecewa. Ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan kenyataan, tapi itu justru jadi spirit tersendiri, membuat aku jadi belajar menggantungkan semua urusan aku hanya kepada Allah SWT, sekecil apapun itu. Dari urusan rizqi, sampai urusan makan pun aku serahkan sama Allah.

Dalam urusan pekerjaan, ketika aku menghadapi masalah aku berusaha mencari akar permasalahan dan menyelesaikannya sebaik mungkin. Pernah suatu ketika dihina dimaki – maki customer, sampai ditunjuk – tunjuk hanya karena kehilafan kecil, pun aku terima sebagai bagian konsekuensi dari pekerjaanku. Sisi positifnya, mungkin aku harus instropeksi diri belajar lebih ramah lagi,memberikan servis terbaik kepada customer. Mungkin itu juga teguran buat aku agar lebih baik lagi, tidak lantas membuat aku berkecil hati. Aku mensyukurinya karena ada begitu banyak orang yang tidak punya pekerjaan.

Belajar bersyukur memang kelihatannya mudah tapi butuh pembelajaran. Aku sendiri kadang masih suka mengeluh, masih suka protes sama Allah SWT. Kadang sudah diberi begitu banyak masih kurang, memang kadang kita perlu untuk senantiasa melihat ke bawah, agar ketika kita hendak mengeluh dan protes kita malu sendiri sama Allah. Ketika kita mampu menerima dengan legowo semua yang Allah berikan kepada kita, itupun kita sudah belajar bersyukur. Insya Allah hati kita pun luas karena lapang dan sempit keadaan manusia itu letaknya di hati. Ketika hati kita jembar ( Luas ; bahasa jawa ) maka pikiran kita pun tenang. Karena berat dan ringan letaknya berada di akal, dari rasa syukur itulah pikiran kita selalu positif, Insya Allah. Membiasakan mengucapkan hamdalah ketika kita mendapat nikmat itupun salah satu cara menjadi pribadi yang bersyukur. Namun rasa syukur tidak cukup hanya diucapkan, karena syukur melibatkan tiga perkara yaitu kalbu, lisan dan anggota tubuh.

Sebagai seorang muslim, tentu syukur harus menjadi bagian dalam hidup kita. Begitu pentingnya bersyukur dalam kehidupan, membuat islam menempatkan syukur dalam kedudukan yang besar dalam agama. Bukankah iman terdiri dari dua bagian, syukur dan sabar ? bersyukur adalah sebaik – baik jalan kehidupan bagi orang – orang yang berbahagia. Bagiku sendiri bersyukur merupakan suatu keharusan. Karena salah satu jalan bagi orang yang mengharapkan kebaikan bagi dirinya serta memprioritaskan keselamatan dan kebahagiaannya adalah dengan cara bersyukur.

Kalau kita menghitung – hitung semua nikmat Allah Mungkin kita dapat menghitungnya. “ Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah kamu dapat menghinggakannya “ ( QS. Ibrahim (14) :34 ), jadi nikmat manakah dari Allah yang kamu dustakan ?? (^_^)














Jakarta,
Kamis, 12 Nov 2009.
15.23 WIB
Terima kasih Rabb, untuk semuanya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar